Wamena (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Kelas III Wamena mengimbau warga Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan untuk tetap mewaspadai cuaca ekstrem.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Wamena Subahari di Wamena, Jumat, mengatakan sesuai data yang diperoleh saat ini masih akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di seluruh distrik di Kabupaten Jayawijaya.
“Warga di 40 distrik tetap meningkatkan kewaspadaan terkait cuaca ekstrem, yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, terutama di sore dan malam hari,” katanya.
Dia mengatakan kondisi cuaca berdasarkan data yang dihimpun, pagi hari cuaca cerah berawan, siang mulai berawan, dan sore serta malam hari berpotensi turun hujan.
“Kami minta warga supaya lebih waspada sehingga dapat meminimalisir kerugian harta benda maupun keselamatan jiwa ketika terjadi curah hujan yang lebat dan berpotensi menyebabkan banjir,” ujarnya.
Baca juga: BMKG: Ada delapan generator sumber gempa bumi di Tanah Papua
Baca juga: BMKG prakirakan mayoritas daerah di Indonesia berpotensi diguyur hujan pada Minggu
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Kelas III Wamena Raka Bagas Wicaksono mengatakan analisis fenomena atmosfer berbagai skala, yaitu global, regional, dan lokal sehingga diperoleh kesimpulan masih berpotensi cukup tinggi untuk terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di seluruh wilayah Provinsi Papua Pegunungan.
“Selama tujuh hari ke depan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi sehingga masyarakat diharapkan untuk tetap waspada sehingga jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dia menambahkan cuaca yang terjadi di Papua Pegunungan, khususnya Kabupaten Jayawijaya, tidak lepas dari faktor-faktor lain, yakni faktor secara global, regional, dan lokal.
“Ada beberapa faktor skala global, regional yang saat ini dapat memengaruhi cuaca Kabupaten Jayawijaya sehingga terjadi peningkatan curah hujan di antaranya El Nino yang saat ini berada di fase netral dan tidak berkontribusi terhadap peningkatan pembekukan awan di wilayah Papua Pegunungan,” ujarnya.