Depok, 14/1 (ANTARA) - Pembongkaran kios-kios di stasiun Pondok Cina Kota Depok, Jawa Barat sempat berlangsung ricuh.
Sejumlah mahasiswa dan pedagang terlibat bentrok dengan sejumlah orang yang ingin membongkar kios tersebut, Senin
"Celana saya sobek di bagian tengahnya akibat terkena linggis," kata Ketua BEM FKM UI 2013, Muhyi Nur Fitrahanefi, ketika mencoba menghentikan pembongkaran kios tersebut.
Menurut dia pembongkaran kios dilakukan oleh sejumlah preman bayaran. Mereka membawa linggis dan bambu untuk membongkar kios.
"Ketika saya mencoba menghentikan pembongkaran tapi saya malah diserang," jelasnya.
Akibat penyerangan tersebut Muhyi mengalami luka-luka.
"Selain saya teman saya yang bernma Rafli juga diserang dan dipukuli", katanya.
Dalam aksinya para mahasiswa dan pedagang membawa berbagai poster bertuliskan "Kami Siap di Tata dan ditertibkan Bukan Digusur. Selain itu juga "Dicari Orang Hilang" yang bergambar Menteri BUMN Dahlan Iskan, Direktur PTKAI Ignatius Djohan dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono".
Aksi unjuk rasa yang semula hanya puluhan orang menjelang siang dipadati pedagang lainnya usai berunjuk rasa Istana Negara, Jakarta. Mereka menduduki rel kereta api.
Menanggapi hal tersebut Kepala Humas PT KAI DAOP I Mateta Rizalulhaq membantah adanya penyewaan preman untuk membongkar kios-kios di Stasiun Pondok Cina.
"Itu tukang yang akan membongkar kios bukan preman sewaan," katanya ketika dihubungi wartawan.
Ia mengatakan surat pemberitahuan pembongkaran kios sudah beberapa kali dilakukan dan pedagang sudah membuat surat pernyataan siap membongkar kios dan terakhir pada 7 Januari 2013.
Feru L
Pembongkaran Kios Stasiun Pondok Cina Sempat Ricuh
Senin, 14 Januari 2013 14:20 WIB
pembongkaran-kios-stasiun-pondok-cina-sempat-ricuh