Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengajak masyarakat terlibat aktif untuk memutus rantai penularan malaria karena berbahaya jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.
"Meskipun dapat dicegah dan diobati, jika tidak ditangani dengan tepat, malaria dapat berakibat fatal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangerang dr. Yumelda Ismawir di Tangerang Minggu.
Ia menjelaskan, pencegahan malaria dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain dengan menggunakan kelambu saat tidur, memakai pakaian yang menutupi tubuh, dan menggunakan obat antimalaria sesuai anjuran dokter, terutama bagi yang bepergian ke daerah endemis.
Baca juga: Mimika perbanyak tes malaria 1.000 orang per hari
Baca juga: Kemenkes beri bantuan 64.500 kelambu antimalaria ke Penajam Paser Utara Kaltim
Baca juga: 45.253 kasus malaria masih ditemukan di Jayapura pada 2024
"Selain itu, pembersihan lingkungan sekitar rumah dari genangan air juga dapat membantu mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk," kata dia.
Pemerintah Kota Tangerang melalui 39 puskesmas terus menegaskan komitmennya dalam mencegah penyakit malaria. Apalagi Indonesia sebagai negara tropis juga tercatat sebagai salah satu negara dengan kasus malaria yang cukup tinggi.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi.
Penyakit ini tidak menular langsung dari orang ke orang, sehingga pencegahan melalui pengendalian vektor nyamuk menjadi sangat penting.
"Mari kita bersama sama mencegah penularan malaria dimulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang sekitar," katanya.