Denpasar (ANTARA) -
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memperluas peluang pasar perlindungan sektor pariwisata di Provinsi Bali untuk mengantisipasi risiko kerugian finansial wisatawan dan pelaku usaha.
“Bali merupakan etalase Indonesia di mata dunia dan sektor-sektor strategis di seperti pariwisata dan pertanian harus mendapat proteksi maksimal,” kata Sekretaris Perusahaan Jasindo Brellian Gema di Denpasar, Bali, Minggu.
Ada pun bentuk perlindungan itu, yakni asuransi perjalanan yang melindungi wisatawan dari risiko selama liburan di Bali, serta asuransi kebakaran bagi pelaku usaha hotel dan restoran.
Potensi itu didukung data kinerja sektor pariwisata di Pulau Dewata, yakni selama 2024, Bali dikunjungi 6,33 juta wisatawan mancanegara atau naik 20,1 persen ketimbang 2023 mencapai 5,27 juta.
Pihaknya juga mencatat Pulau Dewata memiliki sekitar 4.154 perhotelan pada 2024 dan restoran hingga warung makan mencapai 4.429 unit pada 2023.
Begitu juga jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bali berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Bali hingga 2023 yang tergolong besar yakni usaha mikro sebanyak 388.279 unit.
Kemudian usaha kecil 43.296 unit dan menengah sebanyak 11.173 unit dengan total realisasi kredit UMKM mencapai Rp109,16 triliun.
“Perlindungan yang tepat akan memperkuat ketahanan sektor-sektor ini dalam menghadapi risiko,” ucapnya.
Baca juga: Jasindo hadirkan sejumlah produk perlindungan bagi masyarakat agar nyaman rayakan Lebaran
Baca juga: Ternak sapi di Sulteng diasuransikan