Teheran (ANTARA) - Amerika Serikat kemungkinan besar akan dapat meraih kesepakatan nuklir dengan Iran bila Washington meninggalkan praktik mengancam dan mengintimidasi, kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Majid Takht Ravanchi pada Jumat (11/4).
"Republik Islam Iran tetap terbuka untuk perundingan tentang program nuklir damai dan telah mengadakan perundingan dengan China, Rusia, dan tiga negara Eropa selama tiga tahun terakhir," kata Takht Ravanchi seperti dikutip oleh kantor berita IRNA.
Menurut dia, jika pihak AS tidak akan mengajukan pertanyaan atau mengajukan tuntutan pada topik di luar masalah tersebut serta menghentikan bentuk ancaman dan intimidasi, maka akan ada peluang bagus untuk mencapai kesepakatan.
"Iran percaya pada dialog dan kerja sama yang didasarkan pada rasa saling menghormati. Kami menolak segala bentuk intimidasi dan paksaan," kata Takht Ravanchi.
Sebelumnya pada 7 Maret, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah mengirim surat kepada pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, dengan tawaran untuk memulai perundingan mengenai kesepakatan nuklir.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Selesaikan program nuklir Iran dengan dialog, bukan ancaman agresif
Baca juga: China dukung pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat