Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 1.326 peserta didik Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kota Bogor, Jawa Barat, mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional atau USBN paket C tahun ajaran 2017/2018.
Kepala Seksi Kesetaraan bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kota Bogor, Muji Asih Lestari, di Bogor, Sabtu, mengatakan total ada 32 PKBM yang mengikuti USBN Paket C tahun ini.
"USBN sudah diselenggarakan terhitung mulai tanggal 28 Maret, dan berakhir hari ini," kata Muji.
Ia mengatakan USBN dilaksanakan di masing-masing PKBM yang tersebar di sejumlah kelurahan di Kota Bogor, seperti PKBM Al Jauhar yang terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara.
Menurutnya peserta USBN dapat mengikuti ujian dengan serius dan berjalan baik selama tiga hari ini. Ujian berlangsung sore dari pukul 13.00 sampai pukul 17.30 WIB.
Beberapa dari peserta PKBM ini memilih mengikuti paket C untuk berbagai keperluan, seperti untuk mencari kerja yang mengharuskan menggunakan ijazah setara SMA. Ada juga yang ingin bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Ada juga yang ikut belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasannya," kata Muji.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin menambahkan kegiatan PKBM sejalan dengan program Pemerintah Kota Bogor untuk menjaring anak tidak sekolah atau ATS maupun buta huruf di lingkungan sekitar PKBM berada.
"Harapannya ke depan jumlah ATS dan buta huruf di Kota Bogor dapat berkurang," katanya.
Ia mengatakan, PKBM diharapkan dapat memberikan kesempatan belajar bagi seluruh lapisan masyarakat agar memiliki wawasan yang luas sehingga mampu membangun dirinya sendiri secara mandiri, yang akan meningkatkan kualitas hidupnya.
PKBM lanjutnya, berperan sebagai tempat pembelajaran masyarakat dalam berbagai pengetahuan dan keterampilan dengan memanfaatkan sarana, prasaran, serta potensi yang ada di lingkungan sekitar.
"Agar masyarakat memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidupnya," kata Fahrudin.
1.326 peserta ikuti USBN paket C
Sabtu, 31 Maret 2018 10:04 WIB
Harapannya ke depan jumlah ATS dan buta huruf di Kota Bogor dapat berkurang.