Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kasus korupsi masih menjadi kasus yang memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Transparency Internasional pada tahun 2016 mencatat bahwa Indonesia ada di peringkat ke 90 dari 176 negara di tingkat Asia Pasific. Indonesian Corruption Watch (ICW) mengumumkan ada sebanyak 482 kasus korupsi yang diketahui di tahun 2016, dengan kerugian negara mencapai 1,45 Triliun rupiah. Melihat fakta tersebut, diperlukan upaya terintegrasi dalam meminimalisir kasus korupsi di Indonesia, baik dari penanganan kasus, hingga upaya preventif dengan edukasi anti korupsi.
Menyikapi fenomena tersebut diperlukan suatu upaya yang holistik dalam pemberantasan korupsi baik dari segi aparat penegak hukum, kebijakan pengelolaan negara sampai ke pendidikan formal maupun informal. Berpikir dari sudut pandang tersebut, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Futiha Hikmatul Husna menciptakan sebuah program edukasi karakter anti korupsi untuk anak zaman now.
Karya tersebut sukses menarik perhatian dewan juri dan berhasil meraih juara pertama dalam lomba esai mahasiswa nasional Guidance and Conselling Experia 5 (GCE 5) yang diadakan di Universitas Pendidikan Indonesia, pada 22 Februari lalu. Perlombaan ini diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dan setelah melalui seleksi, dipilih beberapa esai terbaik untuk dipresentasikan dalam acara talkshow GCE 5 di Universitas Pendidikan Indonesia.
“Program ini berfokus pada penanaman nilai dan karakter anti korupsi pada anak-anak dan remaja. Kami membuat berbagai kegiatan yang dapat diimplementasikan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Seperti kegiatan-kegiatan terstruktur upaya penanaman karakter anti korupsi, kampanye melalui media sosial, pemilihan duta anti korupsi, dan branding anti korupsi melalui selebgram. Serta mengoptimalkan media-media pembelajaran anti korupsi yang ada, baik itu permainan tradisional maupun mobile apps”, ujar mahasiswa yang akrab dipanggil Husna.
Edukasi antikorupsi merupakan langkah pencegahan sejak dini terjadinya korupsi. Hanya saja hasil upaya preventif ini tidak dapat dinikmati secara langsung, melainkan sebagai suatu bentuk antisipasi yang dapat menciptakan generasi muda yang memiliki mental kuat untuk tidak melakukan korupsi, menekan laju pertumbuhan kasus korupsi Indonesia di masa mendatang serta dapat mencetak calon-calon figure pemangku kekuasaan yang bersih dari korupsi.
Harapan ke depannya, kata Husna, edukasi dan penanaman karakter anti korupsi dapat menjadi salah satu fokus utama pembangunan karakter pelajar dan anak-anak Indonesia.(Una/Zul)
Kreasikan edukasi anti korupsi untuk anak zaman now, mahasiswa IPB juara satu lomba esai nasional
Jumat, 9 Maret 2018 15:19 WIB
Program ini berfokus pada penanaman nilai dan karakter anti korupsi pada anak-anak dan remaja.