Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan pentingnya upaya penguatan antisipasi kerawanan bencana di kawasan destinasi wisata alam selama masa libur Lebaran 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan dalam upaya antisipasi tersebut maka kolaborasi pemerintah, pengelola destinasi wisata alam, dan masyarakat pelaku perjalanan wisata dibutuhkan.
“Mulai dari mengenali kerawanan bencana di daerah tujuan wisata itu apa, apakah banjir, longsor atau apa. BNPB sudah siapkan semua itu yang dapat diakses melalui aplikasi InaRisk,” kata dia dalam konferensi yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan selain petugas dari otoritas terkait, seperti Basarnas, BPBD bersiaga di sejumlah destinasi wisata di setiap daerah. Penguatan upaya mitigasi juga harus dipersiapkan, khususnya oleh pihak pengelola destinasi wisata.
BNPB mengingatkan para pengelola baik swasta ataupun di bawah koordinasi pemerintah daerah menyiapkan peralatan penanganan risiko bencana, seperti sirine yang akan berbunyi ketika terjadi kondisi darurat dan zona evakuasi.
Baca juga: BNPB buka kemungkinan relokasi warga Pondok Gede Permai Bekasi ke tempat yang baru
Baca juga: 2,4 ton garam disemai pada hari pertama operasi modifikasi cuaca di Jakarta