Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah memberdayakan masyarakat dengan kriteria pengangguran maupun setengah pengangguran melalui kegiatan padat karya infrastruktur di wilayah perdesaan.
"Program padat karya ini sebenarnya tujuan utamanya adalah memberikan pekerjaan pada saudara-saudara kita yang membutuhkan dengan kriteria penganggur, setengah penganggur dan warga miskin," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti di Bantul, Senin.
Karena itu, saat proses awal kegiatan padat karya dimulai, dilakukan tahapan identifikasi wilayah yang memiliki data penduduk dengan tingkat kemiskinan tinggi maupun masyarakatnya yang belum memiliki pekerjaan tetap dan pengangguran, katanya.
"Jadi proses identifikasi kita ke daerah yang memang basis datanya itu data miskinnya agak tinggi, sehingga proses identifikasi awal akan seperti itu. Agar, mereka yang masuk kriteria bisa ikut menerima manfaat program padat karya," katanya.
Dia mengatakan, seperti kegiatan padat karya tahun 2025 yang menyasar di 195 lokasi yang semuanya sudah selesai dikerjakan, dengan tiap kelompok per lokasi beranggotakan 26 orang yang sebagian besar belum memiliki pekerjaan, atau pengangguran.
Baca juga: Bantul serentak laksanakan padat karya di 195 lokasi