Abu Dhabi (Antaranews Megapolitan) - Para pakar di Cleveland Clinic Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mengatakan program Penghentian Merokok di rumah sakit akan diperpanjang hingga akhir tahun ini sebagai tanggapan atas permintaan yang meningkat. Hampir 200 pasien mengikuti program tersebut sepanjang tahun 2017.
Iyaad Hasan, spesialis perawatan tembakau bersertifikat yang memimpin program itu mengatakan, sebagai penyebab kanker terbesar, yang dapat disembuhkan, merokok meningkatkan peluang terkena serangan jantung fatal dan meningkatkan risiko komplikasi dari diabetis.
"Orang-orang yang datang ke kami bertambah untuk meminta bantuan berhenti merokok, sementara kesadaran akan risiko merokok terhadap kesehatan jangka panjang meningkat dan dampaknya terhadap komunitas yang lebih luas," katanya.
Program Penghentian Merokok di Cleveland Clinic Abu Dhabi, mengadopsi program yang berhasil di Cleveland Clinic di Amerika Serikat, dan mengikuti para perokok berdasarkan keputusan mereka untuk berhenti merokok, dengan menciptakan program yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu.
Para pasien melaporkan bahwa tekanan dari para anggota keluarga lainnya, soal kesehatan dan biaya yang meningkat termasuk di antara alasan yang paling banyak membuat mereka mencari bantuan untuk berhenti merokok.
Pemberlakuan cukai baru pada Oktober, yang menaikkan harga satu bungkus rokok isi 20 batang dua kali lipat, telah menyumbang bagi sejumlah orang berusaha untuk berhenti melalui program Penghentian Merokok.