Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Riset dan PengembanganKementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan Adziman mendukung upaya memperkuat konservasi dan ekowisata melalui kolaborasi riset, salah satunya penelitian Research Call for Wallacea 2025.
Research Call for Wallacea adalah salah satu program kolaborasi internasional yang mendukung 17 program prioritas nasional, khususnya pada poin ke-11, yakni menjamin pelestarian lingkungan hidup, kata Fauzan.
Fauzan menekankan kolaborasi penelitian internasional diperlukan guna meningkatkan kapasitas peneliti Indonesia, serta meningkatkan mutu dan produktivitas riset nasional agar dapat berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Menurut dia, program yang diinisiasi oleh Kemdiktisaintek, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) ini bertujuan menjawab isu-isu strategis dalam konservasi biodiversitas dan ekowisata pada wilayah Wallacea.
Fauzan berharap akan terbentuk lebih banyak kolaborasi dan konsorsium penelitian guna memberikan solusi bagi berbagai tantangan di masyarakat, berdampak positif pada perekonomian, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Direktur Eksekutif DIPI Jatna Supriatna menyatakan program ini sangat dinantikan oleh para peneliti Indonesia dan mendapat dukungan luas dari perguruan tinggi serta lembaga riset nasional dan internasional, termasuk Inggris, Belanda, dan Australia.
Fokus utama riset di Wallacea adalah biodiversitas dan sumber daya alam kawasan tersebut, termasuk hilirisasi komoditas unggulan lokal, serta peningkatan kapasitas talenta riset di wilayah Wallacea.
Baca juga: Kemenhut lepasliarkan Kucing Emas di Taman Nasional Gunung Leuser
Baca juga: Menhut: Transformasi Tangkahan jadi ekowisata