Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan M Ilyas memastikan produksi garam daerahnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebanyak 2 kg per kapita meski adanya kebijakan pemberhentian impor garam.
Ilyas di Makassar, Senin, mengemukakan bahwa produksi garam pada 2024 sebesar 48.000 ton, sementara kebutuhan masyarakat Sulsel 18.800 ton untuk 9,4 juta jiwa.
"Termasuk kebutuhan industri, kita pastikan juga bisa dipenuhi karena produksi garam kita masih berlebih sekitar 30 ribu ton. Bahkan masih bisa jadi penyangga untuk kebutuhan garam di luar Sulsel, seperti Kalimantan," ujarnya.
Dinas Kelautan mendorong peningkatan hasil produksi garam Sulsel melalui Program PUGAR (Pengembangan Usaha Garam Rakyat) di lima daerah Sulsel, yakni Kabupaten Kepulauan Pangkep, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar.
Sejumlah upaya telah dilakukan untuk meningkatkan produksi garam, kata Ilyas, mulai dari pembinaan kelompok petambak garam, pemberian bantuan gudang garam, perbaikan saluran, bantuan geomembran, hingga pengembangan panel untuk peningkatan kualitas produksi garam.
Baca juga: BPOM percepat sertifikasi industri garam farmasi penuhi kebutuhan nasional
Baca juga: Menko Pangan: Kualitas garam lokal lebih baik ketimbang produk impor