Talasemia α adalah kelainan sel darah merah turunan akibat tidak normalnya sintesis rantai globin α. Talasemia α berkaitan dengan stres oksidatif, tetapi belum ada yang menunjukkan kemampuan antioksidan dari tumbuhan dalam darah talasemia α, seperti tumbuhan harendong (Melastoma malabatrichum L.).
Untuk itu, sejumlah pakar dari Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan etanol harendong dalam darah talasemia α secara in vitro. Mereka adalah Hafiz Nalfiando, I Made Artika dan Ita Margaretha Nainggolan.
I Made Artika mengatakan, kerusakan oksidatif ini berhubungan dengan tingkat kerusakan dari gen globin a. Semakin tinggi kerusakan gen globin a, maka semakin tinggi kerusakan oksidatifnya.
Hal ini akan menyebabkan stres oksidatif yaitu kondisi senyawa radikal bebas melebihi kapasitas pertahanan antioksidan plasma. Senyawa radikal ini dapat merusak sel dengan berinteraksi pada lipid, protein dan asam nukleat.
Dikatakannya, aktivitas antioksidan buah harendong dengan hasil ekstrak etanol 70 persen buah mentah harendong memiliki aktivitas antioksidan tertinggi. Ekstrak metanol daun harendong memiliki aktivitas antioksidan tertinggi.
Di samping itu, harendong diklaim mempunyai senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai obat herbal.
Ia juga menuturkan, penggunaan harendong di beberapa daerah seperti daun harendong digunakan oleh masyarakat Malaysia untuk mengobati luka-luka, diabetes, disentri, noda hitam pada wajah dan sakit gigi, bahkan sudah diuji farmakologi untuk antibakteri, antiviral dan antikoagulan.
Akar harendong untuk obat diare. Masyarakat Bogor, Indonesia menggunakan daun harendong untuk obat kumur-kumur.
“Serangkaian penelitian terhadap kandungan fitokimia harendong juga telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa buah mentah dan daun harendong berpotensi sebagai antioksidan,†ujarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mentah harendong memiliki aktivitas antioksidan sebesar 6.48 ± 0.75 µg/mL. Aktivitas antioksidan dari buah tidak memberikan pengaruh terhadap darah penderita talasemia a.
Pemberian serial konsentrasi ekstrak buah yang digunakan dalam penelitian ini menimbulkan efek prooksidan pada normal, sifat (trait) dan talasemia α.(AT/NM)