Bogor (Antara Megapolitan) - Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan salah satu teknologi alternatif yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik melalui reaksi katalitik menggunakan mikroorganisme.
Teknologi ini dapat diaplikasikan pada penanganan limbah, salah satunya limbah cair perikanan yang mengandung beban limbah organik yang cukup tinggi.
Terkait hal ini, sejumlah peneliti dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan penelitian tentang kinerja microbial fuel cell penghasil biolistrik dengan perbedaan jenis elektroda pada limbah cair industri perikanan.
Mereka adalah Bustami Ibrahim, Pipih Suptijah dan Zhalindri Noor Adjani.
Bustami mengatakan, limbah cair industri perikanan yang mengandung sejumlah besar protein dan lemak, dapat menimbulkan masalah lingkungan karena menimbulkan bau yang tidak sedap serta merupakan polusi berat pada perairan bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
''Pencemaran lingkungan oleh limbah cair sebenarnya dapat dihindari dengan memanfaatkan limbah cair itu sendiri. Upaya pemanfaatan yang dilakukan adalah dengan menggunakannya sebagai substrat dalam sistem MFC,'' ujarnya.
Dikatakannya, mikroorganisme dapat mengubah energi kimia yang tersimpan di dalam komponen organik menjadi energi listrik selama diinkubasi dalam MFC, sehingga bakteri mampu memanfaatkannya untuk menghasilkan daya listrik.
"Kandungan mikroba dalam lumpur aktif dapat digunakan pada sistem MFC untuk menghasilkan energi listrik melalui proses penghancuran senyawa-senyawa organik,'' jelasnya.
Ia juga menambahkan, pemanfaatan air limbah industri perikanan dalam sistem MFC diharapkan dapat menjadi alternatif pengolahan limbah yang selama ini digunakan dan dapat mengatasi permasalahan utama yaitu bau yang tidak sedap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem MFC mampu menurunkan rata-rata total nitrogen yaitu 61%, BOD 30,11%, COD 59,34%, dan total amonia nitrogen 12,45% serta terjadi peningkatan biomassa lumpur aktif pada akhir pengamatan.
Pengukuran elektrisitas menunjukkan bahwa paduan dua elektroda antara alumunium dan karbon grafit mampu menghasilkan rataan elektrisitas yang lebih tinggi yaitu 0,34 Volt.
''Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu langkah ke depan untuk mendapatkan sumber energi baru dan terbarukan, sehingga penggunaan sistem MFC dengan susbstrat air limbah dapat mengurangi konsumsi energi fosil,'' ujarnya.(AT/NM)
IPB Teliti Mikroba Penghasil Biolistrik Pada Limbah Cair Industri Perikanan
Kamis, 26 Oktober 2017 11:15 WIB
Kandungan mikroba dalam lumpur aktif dapat digunakan pada sistem MFC untuk menghasilkan energi listrik melalui proses penghancuran senyawa-senyawa organik.