Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Kesenian, Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Kota Bogor, Jawa Barat menyelenggarakan pelatihan Angklung bagi pelajar dan para guru dalam rangka mendorong minat untuk melestarikan dan membumikan angklung di Tanah Sunda.
"Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, dibuka mulai Senin sampai Rabu mendatang," kata Kepala Disbudparekraf Kota Bogor, Shahlan Rasyidi, di Bogor, Senin.
Ia mengatakan, workshop Angklung ini menyasar pelajar dan guru mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Total ada 50 peserta yang dilibatkan.
"Pelatihan ini terlaksana karena begitu banyak permintaan dari masyarakat untuk belajar bermain angklung," katanya.
Untuk mengakomodir aspirasi masyarakat, dengan dana terbatas, Disbudparekraf Kota Bogor menyelenggarakan pelatihan angklung. Waktu tiga hari dinilai cukup untuk melatih guru dan para siswa mahir bermain angklung.
Menurutnya, memainkan angklung tidak terlalu sulit, apalagi didorong kemauan yang kuat dari peserta untuk menguasai teknik permainan akan memudahkan cara bermain angklung.
"Diharapkan guru dan pelajar yang mendapat pelatihan, dapat menularkan latihannya kepada teman dan murid di sekolah masing-masing," katanya.
Selain itu, pelatihan dilaksanakan dengan tujuan memaksimal bantuan angklung yang diberikan Dinas Pendidikan ke sejumlah sekolah. Mengingat selama ini alat musik tradisional tersebut hanya tersimpan digudang, karena belum terlatihnya para guru dan pelajar untuk memainkannya.
"Untuk mendorong penggunaan angklung disetiap kegiatan Kota Bogor akan menampilkan pertunjukkan angklung, dan akan ada lomba angklung antar sekolah," katanya.
Asisten Ekonomi dan Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat, Edgar Suratman mengharapkan Kota Bogor dapat melahirkan seorang maestro angklung, selain mahir memainkan angklung juga menjadi pelestrasi alat tradisional dari tanah Sunda tersebut.
Menurutnya, warga Sunda harus bangga dengan keberadaan Angklung karena telah diakui secara internasional sebagai warisan dunia dari UNESCO.
"Siapa lagi yang bisa mengembangkan dan memelihara angklung kalau bukan kita. Kota Bogor harus bersyukur punya aset daerah berupa angklung, dan seorang mastero angklung seperti Ade Suarsa," kata Edgar.
Workshop angklung menghadirkan sejumlah narasumber yakni Abun Somawijaya, Dinda Satia Upaji Budi, dan maestro angklung Ade Suarsa.
Pelajar Bogor Ayo Lestarikan Angklung
Selasa, 29 Agustus 2017 9:41 WIB
Diharapkan guru dan pelajar yang mendapat pelatihan, dapat menularkan latihannya kepada teman dan murid di sekolah masing-masing.