Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) memanfaatkan Hari Santri Nasional 2024 dengan menanam 50.600 pohon di berbagai pesantren di Jabodetabek yang diyakini dapat berguna untuk mereduksi polusi lingkungan sesuai dengan Gerakan Pesantren Hijau.
“Pesantren Hijau adalah program yang dilakukan oleh pondok pesantren untuk menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kepedulian santri terhadap lingkungan dan membiasakan mereka berperilaku dan berpola hidup sehat,” kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Basnang Said dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, puluhan ribu pohon yang ditanam itu merupakan hibah dari Dinas Kehutanan dan Pertamanan DKI Jakarta. Gerakan Pesantren Hijau sebelumnya diinisiasi oleh Lazisnu, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU serta asosiasi pondok pesantren Nahdlatul Ulama atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI).
Baca juga: Cagub Ridwan Kamil jadikan BKT sebagai inspirasi program tanam pohon
Baca juga: Dishut Kalsel tanam pohon kayu putih untuk gelorakan program revolusi hijau
Dalam kegiatan ini, Basnang Said melakukan penanaman 50 pohon di pondok pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur. Dia menjelaskan bahwa pondok pesantren ini memiliki lahan luas yang signifikan untuk konservasi.
"Sedangkan di Indonesia ini apapun yang ditanam bisa tumbuh, sehingga relatif tidak sulit ide ini diwujudkan," ujarnya.
Tidak hanya untuk wilayah Jabodetabek, seluruh pesantren di Indonesia sebanyak 41 ribu itu juga diminta untuk menjalankan program tersebut. Sehingga, bila dijadikan gerakan masif, akan signifikan membantu mengurangi karbon.
Dengan begitu, kegiatan ini dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam menghadirkan lingkungan yang bersih dan segar.
“Tentu saja ini akan berkorelasi positif bagi suasana belajar santri. Dalam lima tahun ke depan, perubahannya akan lebih terlihat nyata apabila dimulai sekarang,” ucapnya.
Baca juga: Unair Surabaya ajak mahasiswa baru rawat lingkungan dengan tanam pohon di kampus
Dia menambahkan bahwa pesantren adalah sebuah ekosistem yang memiliki potensi besar untuk berpartisipasi dalam isu lingkungan hidup. Menjaga kelestarian alam adalah salah satu ajaran agama tentang menjaga bumi.
Oleh karena itu, pesantren perlu berpartisipasi secara nyata dalam upaya menekan karbon dan konservasi air tanah. Bila semua pesantren di Indonesia berpartisipasi, tentunya akan signifikan bagi konservasi alam di Indonesia.