Kota Bogor (ANTARA) - DPRD Kota Bogor, Jawa Barat meminta pemerintah kota (pemkot) setempat mulai memperhatikan kondisi geografis kota dan upaya mitigasi pascakejadian bencana pada Senin (2/9/2024).
Wakil Ketua Sementara DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy di Kota Bogor, Rabu, mengatakan mitigasi bencana harus dilaksanakan berbasis peta wilayah bencana.
“Peta wilayah bencana pernah disusun oleh BPBD Kota Bogor,” kata Rusli.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, pada Senin sore tercatat 13 pohon tumbang dan tujuh rumah ambruk akibat angin kencang.
Baca juga: Pemkot Bogor pastikan warga terdampak bencana hujan dan angin kencang sudah ditangani
Rusli juga meminta Pemkot Bogor mengawal Surat Keputusan (SK) Kebencanaan untuk bantuan korban. Di mana SK tersebut dikeluarkan BPBD Kota Bogor untuk ditindaklanjuti oleh Dinas PUPR atau Disperumkim guna memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat bencana.
“Langkah selanjutnya pemkot juga masuk ke dalam tim evakuasi korban. Baik dalam segi pengawasan anggaran dan kebijakan,” kata Rusli.
Menyusul kejadian bencana usai hujan deras dan angin kencang pada Senin sore BPBD Kota Bogor telah melakukan asesmen dan penanganan terhadap pohon tumbang dan rumah yang rusak.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari pada Selasa (3/9/2024) meninjau lokasi bencana dan memastikan warga yang terdampak sudah tertangani.
Baca juga: BPBD catat ada 22 bencana di Kota Bogor setelah hujan deras dan angin kencang
Baca juga: BPBD Kota Bogor catat 14 kejadian bencana dampak hujan deras pada Kamis sore
Di salah satu titik yakni di Kelurahan Cikaret satu orang atas nama Eneng yang tinggal di RT 03 RW 09 mengalami luka di kepala akibat terkena material atap rumah yang ambruk.
Selain meninjau lokasi bencana, Hery didampingi Camat Bogor Selatan Irman Khaerudin, Dinas Sosial Kota Bogor, serta kelurahan juga menyalurkan bantuan kepada korban untuk penanganan kedaruratan.