Kota Bogor (ANTARA) - Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (HAE) IPB University menggelar Seminar Nasional bertema “Pembangunan Kehutanan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2025”, sebagai forum para alumni menyampaikan pandangan soal pembangunan kehutanan berkelanjutan.
Ketua Umun HAE IPB Bambang Hendryono di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu, menjelaskan kegiatan kali ini merupakan puncak dari rangkaian tiga Seminar Nasional yang digelar dalam acara Road To Hari Alumni Pulang Kampus (Hapka) XIX.
Dalam Seminar Nasional hari ini, kata Bambang, disampaikan pandangan, pendapat serta rangkuman berbagai saran peserta pada webinar.
Ia menerangkan, pandangan ini selanjutnya mendapatkan tanggapan dari para pakar sehingga nantinya didapatkan poin-poin sumbangsih pemikiran yang komprehensif, sesuai dengan perkembangan dan masalah kehutanan kekinian.
Baca juga: HAE IPB gelar kegiatan "Bogor Go Green" untuk tunjukkan kepedulian lingkungan
Hal ini diharapkan Bambang akan bermuara sebagai pijakan yang sangat dibutuhkan, sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan dan respon bagi pemerintahan berikutnya. Di mana tahun 2024 merupakan masa transisi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) lama 2005-2025 menuju RPJPN baru 2025-2045.
“Momentum ini tentunya sangat penting untuk para Rimbawan Indonesia untuk memberikan kontribusinya di dalam menyusun, merancang dan mengusulkan kepada Pemerintah Republik Indonesia berupa poin-poin strategis tentang sektor kehutanan 20 tahun,” jelasnya.
Selain itu, kata Bambang yang juga Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pandangan-pandangan ini bisa membantu Indonesia menyongsong visinya yakni Indonesia Emas 2045, utamanya dalam sektor kehutanan.
Baca juga: HAE IPB distribusikan daging kurban dengan kemasan ramah lingkungan
“Harapan kami, sumbangan pemikiran ini kepada yang akan melanjutkan pemerintahan, harus segera melakukan perencanaan terintegrasi semua sektor. Karena sektor kehutanan menjamin masyarakat hingga ke sektor energi, industri, dan sekitar hutan,” ucapnya.
Seminar ini diikuti sebanyak 300 orang peserta yang hadir secara luring dan 1.000 orang peserta hadir secara daring.
Para peserta berasal dari berbagai kalangan, meliputi perguruan tinggi, mahasiswa, peneliti, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, LSM nasional dan internasional, swasta, BUMN, BUMD, media, kelompok masyarakat dan KLHK.