Bogor (Antara Megapolitan) - Ratusan warga berebut pembagian sembako bantuan Presiden Joko Widodo di Jalan Raya Ciawi, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Pembagian sembako bantuan Presiden Jokowi dimulai pukul 08.00 WIB. Tiga unit truk mengangkut sembako yang akan dibagikan kepada warga di Ciawi.
Awalnya pembagian berlangsung tertib sampai Presiden tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Warga antre mengambil sembako yang dibagi-bagikan oleh petugas.
Sekitar pukul 10.30 WIB, warga tidak lagi tertib, menyerbu tiga truk pengangkut sembako. Rebutan sembako terjadi. Bahkan ada anak-anak yang memanjat truk dan menarik-narik tangan anggota polisi yang sibuk membagikan bantuan sembako dari atas truk.
Pembagian sembako bantuan Presiden dikawal anggota Polsek Bogor Selatan yang diawasi langsung Kabag Ops Polresta Bogor, Kompol Fajar dan Dandim 0606 Kota Bogor.
Sekitar pukul 11.25 WIB warga masih memadati lapangan tempat pembagian sembako. Namun sembako yang dibagikan telah habis.
Widiasti (33) kecewa karena tidak kebagian pembagian sembako dari Presiden Joko Widodo. Ia berharap kedepan pembagian dapat dilakukan tertib menggunakan kupon.
"Saya punya anak yatim mbak, dari tadi saya ke sini kirain pembagiannya pakai kupon, taunya harus berebutan," kata Widiasti.
Selain itu, pembagian juga tidak merata, ada beberapa warga yang mendapat lebih dari dua bingkisan sembako yang dibagi-bagikan petugas tanpa mendata.
Pembagian sembako dari Presiden juga diwarnai aksi pencopetan telepon genggam milik anggota Sabara Polsek Bogor Selatan yang mengawal pembagian bantuan.
"Ini resiko, anggotanya juga tidak hati-hati harusnya dia lebih mawas diri," kata Polsek Bogor Selatan, Kompol Irwandi.
Presiden Joko Widodo melakukan blusukan di wilayah Bogor dan Sukabumi. Membagikan sembako di sejumlah titik, yakni Ciawi, Tol Bocimi (Cigombong), Desa Caringin, Cicurug (Sukabumi), dan Cibadak (Sukabumi).
Warga Berebut Pembagian Sembako Presiden Di Ciawi
Rabu, 21 Juni 2017 12:25 WIB
Saya punya anak yatim mbak, dari tadi saya ke sini kirain pembagiannya pakai kupon, taunya harus berebutan.