Jakarta (ANTARA) - Cahaya Ladara Nusantara (CLN) menggelar serangkaian kegiatan pemberdayaan dan pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa mendunia.
Ketua Umum CLN, Nannie Hadi Tjahjanto dalam keterangannya, Selasa menegaskan, pentingnya positioning UMKM Indonesia Mendunia. Kami merupakan perkumpulan yang didedikasikan untuk memajukan UMKM di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Nannie dalam acara Pagelaran Karya Kreatif bertajuk Sustainable Fashion Asa Wastra Membumi, yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 1-4 Agustus 2024.
Agenda tersebut merupakan rangkaian dari Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI & KKI).
"Keberadaan UMKM di seluruh Indonesia harus dapat menimbulkan multiplier effect bagi kemakmuran dan kesejahteraan yang menyeluruh bagi rakyat Indonesia melalui pemberdayaan dan pendampingan serta membangun ekosistem yang berkelanjutan," ujar Nannie.
Selain itu, kata Nannie, setiap UMKM harus diberi kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi secara maksimal dalam perekonomian negara. Anne Avantie, perancang busana dan pelopor kebaya kontemporer menambahkan, CLN akan memfasilitasi UMKM Mendunia, salah satunya melalui kerjasama dengan berbagai pihak untuk memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku usaha UMKM.
Dengan demikian, UMKM dapat mentransformasikan bisnisnya menggunakan platform digital, ujar Nannie.
"CLN akan memfasilitasi akses UMKM ke sumber pembiayaan yang diperlukan untuk mempersiapkan produksi dan distribusi barang ekspor," katanya.
Hal serupa, kanjut Nannie, juga pernah ia sampaikan pada peringatan Hari Kebaya Nasional pertama, yang dirayakan bersama Presiden RI Joko Widodo dan penganugrahan Gelar Ibu Bangsa kepada Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Nannie menyebutkan bahwa pernyataannya sejalan dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo pada pembukaan FEKDI & KKI pada Kamis (1/8) .
"Jumlah UMKM kita sangat besar, 64 juta. Tentu digital UMKM ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital dan pembayaran digital kita sehingga, saya titip, transformasi digital itu harus inklusif, harus berkeadilan. Masyarakat di pinggiran, masyarakat ekonomi lapisan bawah, ekonomi mikro, UMKM, semuanya harus mendapatkan akses dan kesempatan yang sama, harus mendapatkan perlindungan yang sama," ungkap Nannie mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut Nannie menyampaikan, untuk berdialog dengan pelaku UMKM dan melihat langsung proses produksi UMKM, dirinya secara rutin melakukan kunjungan ke berbagai wilayah.
Diantaranya, menghadiri pembukaan Tumang Fair di Desa Tumang, Boyolali dimana terdapat kerajinan tembaga kuningan dan pengrajin pembuat mesin kopi dan mesin coklat pada Minggu (21/7).
Sebelumnya, Nannie bersama Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Desa dan PDTT) Paiman Raharjo, melakukan panen raya kapas seluas empat hektar di Dusun Gumesa Timur, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung NTB pada Jumat (12/7).
"UMKM setempat, bermitra dengan Rumah Kedaulatan Sandang untuk mendukung para penenun Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan gedogan melalui pelatihan yang bertujuan meningkatkan kualitas tenun mereka," jelasnya.
Pada Hari Kebaya Nasional 2024 yang dilaksanakan ada Rabu (24/7) di Istora Senayan, Penasehat CLN Dewi Motik Pramono menyampaikan, pemberdayaan UMKM adalah dengan memberikan akses ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengembangkan bisnis UMKM dengan sukses, yang mencakup pelatihan, mentoring, dan konseling.
Senada dengan itu, salah satu Ketua CLN yang juga anggota Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), Lin Nurhayani Afriansyah Noor menuturkan bahwa dari sisi kolaborasi dan jaringan, CLN akan memfasilitasi kolaborasi antara UMKM dan pemangku kepentingan lainnya, seperti pemerintah, perusahaan, dan lembaga keuangan maupun pihak swasta.
"Hal itu untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan UMKM secara menyeluruh. CLN akan memfasilitasi sertifikasi dan standarisasi sehingga diharapkan mampu memenuhi persyaratan sertifikasi dan standar internasional yang diperlukan untuk masuk ke pasar ekspor," kata Lin.
Sementara itu, Ketua Harian CLN Anita Rusdi yang juga pernah menjadi Ibu Duta Besar pada beberapa negara sahabat, menjelaskan, dari sisi pengembangan potensi pasar, CLN akan membantu UMKM untuk mengidentifikasi dan memasuki pasar-pasar baru yang memiliki potensi besar untuk produk UMKM, baik itu melalui pameran perdagangan, misi dagang luar negeri, platform e-commerce dan ekspor.
"Bahkan bukan hanya itu, CLN juga memfasilitasi pengembangan jaringan dan kemitraan, melalui jaringan dengan pihak-pihak terkait seperti lembaga keuangan, perusahaan ekspor besar, dan badan pemerintah untuk mendukung UMKM dalam proses ekspor," ujar Anita.
Sekjen CLN, Triana Wulandari, menyatakan bahwa CLN akan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada anggotanya agar mampu bersaing di pasar global, termasuk dalam hal pemasaran, manajemen, dan regulasi perdagangan internasional.
Riana Sari selaku Ketua CLN sekaligus merupakan Ibu Gubernur Provisi Lampung 2019-2024, yang juga membawahi Dekranasda Provisi Lampung menjelaskan bahwa CLN akan melakukan pemberdayaan berbasis pengetahuan. CLN akan mendorong pertukaran pengetahuan dan informasi mengenai pasar, tren, dan kebijakan perdagangan internasional yang relevan bagi UMKM.
Guru Besar Pemasaran dan Strategik Management yang juga pernah menjabat sebagai Atdikbud KBRI Washington, D.C. Prof. Popy Rufaidah mengungkapkan, CLN akan mendorong pengembangan strategi pemasaran global dengan merancang strategi pemasaran yang efektif untuk produk UMKM di pasar global, termasuk promosi dan branding yang sesuai.
Dari sisi advokasi dan perlindungan kepentingan UMKM, salah satu pengurus CLN, Prof Innes Indreswari Soekanto yang juga seorang pematung dengan maha karyanya bertebaran di seluruh dunia menegaskan bahwa CLN juga akan melakukan advokasi di tingkat nasional dan internasional untuk kepentingan UMKM dalam hal regulasi perdagangan, pengiriman, dan kebijakan perdagangan yang adil.
Penulis berbagai buku Daya Saing UMKM Industri Kreatif, Rachma Fitria menuturkan, CLN akan mendorong kembali Gerakan One Village One Product (OVOP) terlebih puncak bonus demografi di tahun 2030, yaitu 68 persen berusia produktif, termasuk di dalamnya Gen Y, Gen Z, dan Gen Alpha.
Sebagai pengurus CLN, Rachma menjelaskan, CLN akan terus mendorong berbagai pihak agar turut menggali dan mempromosikan produk inovatif dan komoditas potensial di satu sentra yang memanfaatkan potensi lokal, yang bersifat unik khas daerah.
CLN berdayakan UMKM Indonesia untuk mendunia
Selasa, 6 Agustus 2024 20:34 WIB