Bekasi (Antara Megapolitan) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memangkas alur birokrasi penyelesaian persoalan daerah melalui media sosial Whatsapp (WA).
"Respons Pak Gubernur (Basuki Tjahaja Purnama) dalam menjawab persoalan di Kota Bekasi hanya dalam hitungan menit bila melalui WA," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
Hal itu dikatakannya usai menandatangani addendum atau perjanjian perubahan antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi terkait dengan peningkatan pemanfaatan lahan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang di Balairung Balaikota Jakarta Jalan Merdeka Selatan Nomor 8-9, Jakarta Pusat, Selasa sore.
Menurut Rahmat, persoalan kerusakan lingkungan di Bantargebang bisa diselesaikan pihaknya dalam waktu singkat hanya melalui komunikasi pribadi yang dibangun lewat aplikasi yang sudah diunduh oleh lebih dari 1 miliar orang di dunia itu.
"Komunikasi saya dengan Pak Ahok (panggilan akrab Basuki Tjahaja Purnama) terkait permohonan dana hibah 2017 sebesar Rp300 miliar direspons secara cepat. Kalau gubernur sebelumnya, bisa butuh waktu sampai bertahun-tahun, itu pun cuma Rp50 miliar," katanya.
Menurut Rahmat, komunikasi dirinya dengan Ahok yang dibangun melalui WA terbukti efektif memangkas alur birokrasi pemerintah yang kerap memakan waktu panjang.
"Dana hibah ini sudah yang kesekian kalinya. Kita bisa membangun jalan layang, pelebaran jalan untuk solusi kemacetan, serta masalah sosial lainnya yang berkaitan dengan sampah di Bantargebang," katanya.
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi kerja sama yang baik antara kedua pemerintahan itu.
"DKI senang punya daerah tetangga yang punya respons cepat terhadap persoalan warganya. Komunikasi saya dengan Wali Kota Bekasi cukup lewat Whatsaap. Hubungan ini sangat baik," katanya.
Menurut dia, terjalinnya komunikasi yang baik itu tidak terlepas dari niat tulus kedua pemimpin daerah itu dalam mengatasi persoalan sosial kemasyarakatan di kawasan setempat.
"Kalau punya pejabat hatinya sama dan satu tujuan, pasti akan ketemu. Tapi kalau kepentingannya berbeda, satu untuk kantong pribadi dan satu untuk warga, pasti berantem dan tidak akan ketemu," katanya.
Menurut dia, pesan WA yang diterimanya dari Rahmat Effendi terkait permohonan hibah, cukup dicopy-paste dan diteruskan dirinya kepada Sekretaris Daerah DKI Jakarta untuk ditindaklanjuti.
"Saya juga apresiasi kinerja Pak Sekda DKI dalam menindaklanjuti arahan ini," katanya.
(ADV/Humas Pemkot Bekasi).
DKI Dan Bekasi Pangkas Birokrasi Melalui `Whatsapp`
Rabu, 19 April 2017 9:21 WIB
DKI senang punya daerah tetangga yang punya respons cepat terhadap persoalan warganya. Komunikasi saya dengan Wali Kota Bekasi cukup lewat Whatsaap.