Kota Bogor (ANTARA) - Polresta Bogor Kota menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk menelusuri penyebab harga beras di pasar-pasar di Kota Bogor meningkat.
Dari hasil penelusuran ditemukan bahwa harga beras memang meningkat namun stok cukup dan aman.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara di Bogor, Jawa Barat, Rabu, mengatakan, pihaknya turun ke pasar-pasar dan pedagang beras eceran bersama Dinas Perdagangan Industri dan KUKM (DinKUKMDagin) Kota Bogor.
“Ada dua tempat yang kita datangi. Pertama Pasar Bogor dan pedagang eceran yang ada di pasar. Dari hasil pengecekan Satgas Pangan, stok masih tersedia di pasar,” kata Luthfi.
Baca juga: Wali Kota Bogor cek pasar dan mal, pastikan stok beras tersedia
Baca juga: Antisipasi harga beras naik, Pemkot Bogor siap-siap gelar operasi pasar
Meski stok beras terpantau aman, Luthfi menemukan adanya peningkatan harga pada beras premium dan beras medium. Kenaikan harga itu dilaporkan para pedagang sudah terjadi sejak dua pekan lalu.
Kenaikan harga beras ini, kata Luthfi, masih akan ditelusuri oleh pihaknya bersama DinKUKMDagin. Untuk kemudian ditentukan apakah akan dilaksanakan operasi pasar, untuk menstabilkan harga beras sehingga harga kembali normal di bawah harga Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Fokus kami melakukan pendalaman kenapa harga atau stok aman di lapangan namun harga meningkat? Terutama beras-beras bantuan pemerintah yang dari Bulog yaitu beras stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP),” jelasnya.
Baca juga: Harga Beras di Bogor alami kenaikan
Luthfi pun menerima berbagai informasi dari pedagang, terkait kenaikan harga beras di pasar. Mulai dari keterlambatan pengiriman dari distributor, cuaca, El Nino, hingga daya beli masyarakat yang meningkat dua bulan ini.
“Namun stok sejauh ini tidak pernah ada keterlambatan, kemudian ketersediaan beras juga bisa mencukupi pasar,” ujarnya.