Sandiaga di Batam, Selasa, mengatakan industri kuliner merupakan satu sektor andalan dalam menggaet wisatawan mancanegara datang ke Kepri, guna mencapai target kunjungan wisman.
Hal ini terbukti dari pertumbuhan sektor itu yang mengalami pertumbuhan relatif tinggi seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan turis.
"Untuk Batam, pertumbuhan dari sektor ini hampir 5 persen atau dengan total transaksi Rp600 miliar lebih," ucap dia.
Baca juga: Pemkot targetkan Bogor jadi kota kreatif UNESCO di tahun 2024
Sementara itu, pada 2023, Sandi mengatakan Batam menyumbangkan 1,5 juta wisman dari total 11 juta kunjungan ke seluruh Indonesia. Dan Kepri menjadi pintu masuk wisman terbanyak ketiga di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan sebanyak 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke seluruh Indonesia di tahun 2024.
Sandi optimistis target kunjungan wisman pada tahun 2024 tercapai, dengan terus meningkatnya minat dan kepercayaan wisman terhadap Indonesia.
Baca juga: Sandiaga Uno: Libur Natal dan Tahun Baru berkontribusi ekonomi hingga Rp120 triliun
"Melihat tingginya demand untuk ke Indonesia, kita optimis bisa mencapai target seperti sebelum pandemi," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebutkan Kota Batam, Kepulauan Riau menjadi perantara wisata atau "travel hub" bagi wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang ingin berwisata di Indonesia.
Sandiaga usai menghadiri kegiatan diskusi terkait Indonesia Tourism Outlook 2024 di Batam, Selasa mengatakan dengan letak geografis yang sangat strategis dan berada di perbatasan antarnegara, Kota Batam memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara.
Baca juga: Sandiaga Uno sebut Masjid Al Irsyad Padalarang jadi ikon wisata religi
"Jadi Batam ini sendiri akan menarik dari Singapura, karena bisa kita pancing 40 juta wisatawan yang ke Singapura. Kalau kita konversi 10 persen, sudah menjadi 4 juta sendiri ditambah populasi masyarakat Malaysia dan Singapura yang bisa mengakses Batam," ujar Sandiaga.