Padang (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) menutup sementara jalur pendakian ke Gunung Marapi pasca terjadinya erupsi gunung api aktif tersebut pada Minggu siang pukul 14.53 WIB.
"Saat ini booking online ditutup dan semua petugas di pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki. Semoga semuanya aman dan selamat," kata Pelaksana Harian Kepala BKSDA Sumbar Eka Dhamayanti di Padang, Minggu.
Eka menjelaskan, saat ini status Gunung Marapi berada pada level II (waspada) dengan sejumlah rekomendasi.
Baca juga: Ada 40 pendaki sedang berkemah di Gunung Marapi Sumbar saat terjadi erupsi
Baca juga: Gunung Marapi erupsi lontarkan abu setinggi 300 meter pada Sabtu pagi
Pertama, masyarakat yang bermukim di sekitar gunung, pengunjung, atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.
Terkait data pendaki ke Gunung Marapi, berdasarkan data booking online BKSDA Provinsi Sumbar tercatat ada 57 pendaki telah check in lewat pintu masuk Batu Palano. Sementara, pendaki dari Koto Batu berjumlah 13 orang.
"Update terkini pendaki yang naik dari Koto Baru sudah berada di pos empat. Sedangkan dari Batu palano yang turun baru berjumlah dua orang," katanya.
Baca juga: Tim SAR evakuasi pendaki jatuh di puncak Gunung Marapi hingga tengah malam
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membenarkan Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam itu erupsi pada pukul 14.53 WIB.
"Hari ini telah terjadi erupsi Gunung Marapi dengan ketinggian kolom yang belum teramati karena tertutupi awan," kata petugas Pos Pengamanan Gunung Marapi Ahmad Rifandi.
Ia mengatakan untuk radius aman Gunung Api aktif tersebut berkisar di tiga kilometer dengan status kategori waspada.