Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, bersama Satlantas Polresta Bogor Kota menangani truk sampah yang menabrak empat kios warga di Cilendek Barat, beserta perhitungan ganti rugi yang perlu ditanggung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat sekitar Rp35 juta.
Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria di Kota Bogor, Rabu, mengatakan penanganan saat kejadian telah dilaksanakan tim Satlantas untuk memeriksa sopir dan memindahkan truk dari lokasi empat kios warga yang ditabrak.
Truk Toyota Dyna yang merupakan kendaraan operasional penarik sampah DLH Kota Bogor bernomor polisi F 8364 A yang dikendarai MH (28) menabrak empat kios di Jalan Brigjen Saptadji, tepatnya di depan Bengkel Las Mandiri, Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, pada Rabu (8/11/) pukul 4.10 WIB.
Baca juga: Truk tabrak pohon di kawasan Pelabuhan Bakauheni Sabtu malam akibatkan satu orang kernet tewas
Baca juga: Truk tabrak sejumlah kendaraan di Bawen ditangani polisi
MH mengaku datang dari arah Sempak menuju Jalan Semeru dan tidak sengaja melihat kucing di badan jalan tepat di dekat lokasi empat kios, sehingga membanting stir ke kiri untuk menghindarinya dan hilang kendali sehingga menabrak kios.
"Penanganan saat kejadian sudah selesai, pemindahan truk, perkiraan kerugian, dan pemeriksaan sopir, sementara menurut keterangannya, dia sehat. Kami koordinasi dengan DLH untuk lebih lanjut," jelasnya.
Galih menyampaikan dari kejadian ini,Satlantas berkoordinasi dengan DLH Kota Bogor untuk selanjutnya menangani kerugian warga.
Baca juga: Sejumlah korban tewas akibat truk trailer tabrak tiang telekomunikasi hingga roboh di Bekasi
Kabid Persampahan pada DLH Kota Bogor Asep Faisal Rahman menyatakan telah berkomunikasi dengan para pemilik kios untuk merekap kerugian guna proses penggantian.
DLH Kota Bogor, kata dia, siap mengganti kerusakan kios yang terjadi. Sopir MH pun telah mengakui kelalaiannya menabrak empat kios saat dalam perjalanan ke kantor.
"Kami sudah komunikasikan mengenai ganti rugi. Kegiatan usaha warga akan dipastikan berjalan seperti semula," katanya.