Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar Mapag Hujan secara serentak di 30 kecamatan sebagai solusi mitigasi atau pengurangan risiko bencana banjir saat musim hujan.
“Jadi tadi disampaikan bahwa Mapag Hujan sebagai pengingat untuk semua elemen masyarakat yang ada di Kota Bandung, kita ingin hadirkan sebuah budaya baru dengan gotong royong sama-sama kita bereskan,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono di Kolam Retensi Rancabolang, Kota Bandung, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa program Mapag Hujan dilakukan dengan menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air dari sedimentasi. Harapannya, sungai dan lahan resapan ini akan menampung air saat musim hujan tiba.
Baca juga: BEM UI roadshow sosialisasi mitigasi bencana di Depok
Baca juga: Pemerintah bahas antisipasi dan persiapan hadapi dampak El Nino
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh lapisan elemen masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan program Mapag Hujan untuk memitigasi terjadinya banjir.
“Fenomena El Nino itu adalah kemarau ekstrem panjang, kemudian nanti juga musim penghujan ada potensi curah hujan ekstrem juga. Oleh karenanya kita harus melakukan berbagai upaya," kata dia.
Pada pelaksanaannya nanti, Bambang menegaskan kepada seluruh unsur yang terlibat dalam program ini untuk turut mengolah sedimen hingga sampah yang menumpuk di dasar sungai agar tidak menimbulkan masalah baru.
"Data yang saya dapatkan, kita (Kota Bandung) ini dilintasi 46 anak sungai. Ini tentu jadi prioritas. Selain itu saya tekankan juga kepada rekan-rekan, sedimen dan sampah dari hasil pembersihan ini harus dikelola,“ katanya.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia
Selain pengerukan sedimen dan sampah di dasar sungai, Bambang menyebut perlunya mitigasi drainase makro dan kawasan resapan sebagai pengendali air limpasan sebagai upaya penanganan banjir.
"Nah, upaya kita adalah bagaimana membersihkan dulu gorong-gorong saluran, kemudian kita juga mendorong bagaimana untuk menambah resapan-resapan air," kata Bambang.
Adapun Pemkot Bandung telah membangun sembilan kolam retensi, membuat lebih dari 5.000 sumur resapan, dan lebih dari 3.000 drumpori.*