Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Sejumlah petani dibantu warga Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat bergotong royong membersihkan saluran irigasi secara swadaya usai penambahan debit air oleh Perum Jasa Tirta II sebagai upaya meminimalisir dampak kekeringan lahan pertanian.
"Penambahan debit air saluran irigasi ini disambut antusias para petani di wilayah kami. Bersama aparatur pemerintah desa dan warga bergotong-royong membersihkan saluran air secara swadaya," kata Camat Pebayuran Hasyim Adnan Adha di Kabupaten Bekasi, Rabu.
Dia mengatakan gotong-royong ini bertujuan membersihkan saluran sekunder yang dipenuhi sampah maupun tumbuhan liar serta pendangkalan yang berpotensi menghambat aliran air.
"Jadi kita membersihkan tumbuhan air atau eceng gondok secara manual bersama masyarakat maupun pihak desa supaya aliran air bisa berjalan lancar," katanya.
Pembersihan saluran sekunder dilakukan sepanjang 12 kilometer dimulai dari Desa Sumbersari hingga Karangharja sebagai upaya meminimalisir dampak kekeringan pada saluran irigasi menuju area persawahan.
"Dari hasil monitoring di lapangan sekitar 320 hektare persawahan yang berada di Desa Karangharja terdampak kekeringan," ucapnya.
Hasyim mengaku bersyukur sudah ada penambahan debit air dari Perum Jasa Tirta II untuk membantu lahan pertanian yang terdampak kekeringan. "Makanya kita langsung lakukan pembersihan karena kalau tidak dibersihkan, airnya akan meluap atau mungkin bisa berdampak pada tanggul jebol," ucap dia.
Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo mengatakan penambahan debit air saluran irigasi diketahui berdasarkan pantauan lapangan dari Pintu Air Kertasari, Kecamatan Pebayuran.
"Tinggi muka air di pintu air Kelurahan Kertasari Pebayuran, itu ada di 15 H 92 sentimeter posisi pintu air di los air. Seperti pantauan kemarin aliran air terpantau besar dan deras," katanya.
Dia mengatakan penambahan debit air saluran irigasi juga terpantau di sejumlah titik wilayah kekeringan pada areal persawahan seperti di Kecamatan Kedungwaringin dan Cikarang Barat.
"Di saluran sekunder Srengseng Hilir juga sudah berjalan penambahan air. Karena memang daerah kita memiliki areal persawahan yang relatif luas dan tersebar di sejumlah wilayah," katanya.
Pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan Perum Jasa Tirta II untuk penambahan debit air di wilayah kecamatan lain yang juga terdampak kekeringan sambil menunggu informasi pengerjaan.
Dodo berharap upaya penambahan debit air saluran irigasi ini mampu menjadi solusi mengurangi dampak kemarau bagi para petani di wilayah Kabupaten Bekasi.
"Ini merupakan salah satu ikhtiar pemerintah daerah kepada lintas instansi agar persoalan kekeringan pada lahan pertanian bisa diatasi. Untuk wilayah lain rencananya juga akan dilakukan penambahan sesuai jadwal yang telah ditentukan pihak PJT II," katanya.