Kota Bogor (ANTARA) - Polresta Bogor, Polda Jawa Barat, menggiatkan pembinaan melalui program SKCK go to school untuk menghindarkan siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA) sederajat dari kenakalan remaja yang mungkin bisa berhadapan dengan hukum.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso di Kota Bogor, Selasa, menerangkan bahwa surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) sejatinya memuat rangkaian prilaku seseorang, termasuk aksi tawuran atau kriminal lain.
"Kegiatan ini sifatnya pembinaan, pemahaman hukum dan sosial, bagaimana menghargai orang tua, beraktivitas positif," kata Bismo.
Baca juga: Polresta Bogor Kota berhasil gagalkan tiga aksi tawuran membawa senjata tajam
Baca juga: Satlantas Polresta Bogor bentuk enam Kampung Patuh Lodaya berlalu lintas
Dia menyebutkan saat ini telah ada 83 orang siswa yang dibina dalam kegiatan ini selama empat angkatan. Mereka adalah anak-anak yang sebelumnya tidak pernah salim kepada orang tua, kini sudah menjadi salim.
"Sebaliknya, juga orang yang tidak membuatkan sarapan untuk anaknya, kini membuatkan," ujarnya.
Ia menuturkan dari hasil kegiatan SKCK go to school ini banyak informasi yang didapatkan oleh pihak kepolisian, baik hal positif berupa saran pengambilan video yang disukai remaja, maupun alasan tawuran antarpelajar yang tidak melulu karena alasan klasik.
Baca juga: Polresta Bogor luncurkan lintasan uji praktek SIM baru yang lebih mudah
"Polisi pun mengetahui bahwa ternyata siswa-siswi SMA sederajat sangat membutuhkan perhatian. Jika sedang ingin mengobrol dengan polisi melalui nomor aduan Kapolresta Bogor Kota 087810010057 yang diberikan kepada mereka maka harus langsung dijawab, atau mereka balik tidak akan merespon lagi," ujarnya.
Kapolresta Bogor Kota pun menugaskan personil intel dan anggota-anggota lain untuk berkeliling melaksanakan kegiatan SKCK go to school tersebut.
Selain mendatangi SMA sederajat, tim SKCK go to School pun juga mengadakan kegiatan yang diselenggarakan di Mapolresta untuk mengalihkan perhatian siswa-siswi dari hal-hal negatif ke positif.
"Nah kalau kita lambat balasnya, kita bakal nggak dibalas seharian WA-nya. Jadi harus sering hadir bagi mereka," ungkapnya.