Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengajukan kebutuhan anggaran untuk pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Bantargebang kepada Pemerintah Provinsi DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Hasil kalkulasi kami kebutuhan anggarannya untuk membangun tujuh tower Rusunawa Bantargebang mencapai total Rp126 miliar. Per tower kita hitung Rp18 miliar," kata Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman Kota Bekasi Dadang Ginanjar di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, proses pembangunan Rusunawa itu sedang memasuki tahapan kajian kontruksi bangunan dan pengajuan anggaran yang dibutuhkan.
"Dari 1,2 hektare lahan yang akan kita bangun Rusunawa, satu tower bisa membutuhkan sekitar 1.000 meter per segi lahan," katanya.
Di sekitar area tersebut, pihaknya juga telah membagi kebutuhan lahan untuk keperluan taman dan saluran air.
Setiap tower nantinya berjumlah empat lantai dengan kapasitas tampung maksimal 96 lokal ruangan.
"Penataan ruangnya dikaji Dinas Tata Kota dan anggarannya direncanakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)," ujarnya.
Kebutuhan anggaran proyek itu akan dialokasikan melalui APBD Kota Bekasi 2017 serta dana bantuan dari Pemprov DKI Jakarta dan Kementrian PUPR.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan bangunan Rusunawa di Kelurahan Sumurbatu itu akan diperuntukan bagi keperluan relokasi korban penertiban bangunan liar.
"Tujuh Rusunawa segera dibangun, semua yang membutuhkan boleh memakainya dengan regulasi aturan yang ada. Pemerintah menjamin hak mendapatkan tempat tinggal, ini bagian dari hak azasi manusia dan pemenuhan visi Bekasi Sejahtera," ujarnya.
Rusunawa Sumurbatu Bekasi Andalkan Bantuan DKI
Jumat, 25 November 2016 15:23 WIB
Dari 1,2 hektare lahan yang akan kita bangun Rusunawa, satu tower bisa membutuhkan sekitar 1.000 meter per segi lahan.