Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa hujan akan mengguyur sebagian wilayah ibu kota provinsi di Indonesia pada Sabtu (8//7) 2023..
Dikutip dari situs BMKG di Jakarta, disebutkan ibu kota provinsi yang diprakirakan hujan ringan pada Sabtu (8/7) siang yakni Denpasar, Serang, Yogyakarta, Jakarta Pusat, Bandung, Surabaya, Banjarmasin, Palangkaraya, Pangkal Pinang, Tanjungpinang, Manokwari, Pekanbaru, dan Palembang.
Sementara wilayah Pontianak, Mataram, dan Medan diprakirakan hujan sedang.
BMKG mengimbau masyarakat di Bandar Lampung, Ambon, dan Manado untuk waspada akan terjadinya hujan disertai petir di siang hari, juga di wilayah Jambi pada malam hari.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur sejumlah kota besar di Indonesia pada Jumat ini
Baca juga: BMKG prakirakan hujan intensitas ringan hingga lebat terjadi mayoritas kota besar di Indonesia
Wilayah Bandar Lampung dan Medan diprakirakan hujan lebat di malam hari.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur sejumlah kota besar di Indonesia pada Jumat ini
Baca juga: BMKG prakirakan hujan intensitas ringan hingga lebat terjadi mayoritas kota besar di Indonesia
Wilayah Bandar Lampung dan Medan diprakirakan hujan lebat di malam hari.
Sedangkan cuaca berawan akan menyelimuti wilayah Jambi, Semarang, Samarinda, Ternate, Kota Jayapura, Mamuju, Kendari, dan Padang pada siang hari ini.
BMKG juga memprakirakan beberapa wilayah Ibu Kota Provinsi cerah berawan, yakni Banda Aceh, Bengkulu, Gorontalo, Tarakan, Kupang, dan Makassar.
Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo juga mengingatkan masyarakat pesisir untuk waspada potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 8-9 Juli 2023.
Baca juga: Awal bulan Juli, hujan berpotensi guyur mayoritas kota besar Indonesia pada Sabtu
Baca juga: Awal bulan Juli, hujan berpotensi guyur mayoritas kota besar Indonesia pada Sabtu
Tinggi gelombang 4-6 meter berpotensi terjadi di perairan barat Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa, dan Samudera Hindia selatan Jawa-NTB.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap pelayaran," demikian Eko Prasetyo.