Metino mengatakan “profesor” merupakan gelar atau julukan dalam bahasa Portugis dan diberikan kepada orang yang ahli bela diri. Di tahun 2000, Metino membuat sebuah komunitas khusus untuk mempelajari seni bela diri brazilian jiu jitsu karena saat itu belum banyak yang mempelajarinya.
“Tahun 2004 seorang profesor dari Jepang datang ke Indonesia dan saya bergabung untuk belajar brazilian jiu jitsu,” kata Metino dalam acara “Peluncuran Erojan, Penjaga Stamina dari Bahan Alami” di Jakarta, Senin.
Setelah bertahun-tahun mempelajari brazilian jiu jitsu, Metino berhasil mendapatkan gelar profesor karena keahliannya di cabang bela diri tersebut. Bahkan, tahun 2018 lalu ia berhasil meraih sabuk hitam, yaitu tingkatan master atau ahli di cabang brazilian jiu jitsu.
Metino menjelaskan bahwa bela diri brazilian jiu jitsu berbeda dengan jiu jitsu. Untuk brazilian jiu jitsu, belum banyak ahli atau master di tingkat sabuk merah, sedangkan jiu jitsu sudah banyak memiliki ahli atau master pada bela diri ini. Hal ini karena brazilian jiu jitsu tergolong olahraga yang masih baru dan sistem kenaikan tingkat sabuk yang cenderung ketat.
Dalam dunia MMA, brazilian jiu jitsu merupakan cabang yang dinilai Metino sebagai bela diri paling mematikan.