Berlin (ANTARA) - Kepolisian Jerman mencatat sedikitnya terdapat 610 kasus kebencian terhadap Islam atau Islamophobia di Jerman sepanjang 2022.
Sebanyak 62 masjid diserang dan 39 orang terluka karena kekerasan anti-Muslim, termasuk intimidasi, vandalisme, dan perusakan properti.
Jerman berpenduduk 84 juta jiwa, sekitar lima juta diantaranya merupakan Muslim, menjadikan Jerman merupakan negara Eropa memiliki Muslim terbesar kedua setelah Prancis.
Islamophobia di Jerman dipicu propaganda kelompok sayap kanan yang mengeksploitasi krisis pengungsi dan membuat orang mencurigai imigran.
Kasus terbaru yang sedang diselidiki kepolisian Jerman adalah percobaan pembakaran Masjid Fatih di Kota Dresden, Jerman bagian timur yang terjadi Selasa (9/5) malam lalu.
Seorang pria berusia 34 tahun telah ditangkap di rumahnya, karena menumpahkan cairan mudah terbakar di dalam Mesjid Fatih dan mencoba membakar mesjid ini, kemudian berusaha melarikan diri.
Ketua Yayasan Masjid Fatih Ramazan Yildirim mengatakan identitas penyerang sudah diketahui polisi, dan merupakan percobaan pembakaran mesjid yang keduanya dalam sebulan ini.
Kelompok DITIB yang menghimpun warga Muslim Jerman keturunan Turki meminta pihak berwenang mengambil tindakan untuk melindungi komunitas Muslim.
"Kami berharap serangan seperti itu tak terulang," kata Emre Simsek, penasihat Dewan DITIB.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Hong Kong sediakan wisata ramah untuk Muslim
Baca juga: JMM: Umat Islam Indonesia terus gaungkan sikap ramah
Sedikitnya 610 kasus Islamophobia di Jerman sepanjang 2022
Kamis, 11 Mei 2023 10:37 WIB