Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan suhu panas di wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir merupakan fenomena wajar.
Dikutip dari keterangan BMKG melalui akun Instagram resmi @infoBMKG dipantau di Jakarta, Sabtu menyampaikan suhu panas yang terjadi merupakan fenomena wajar di bulan April dan Mei, karena secara normal pada bulan bulan ini terjadi peningkatan suhu maksimum harian yang dipengaruhi oleh gerak semu matahari, sebuah siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.
Selain itu, juga disampaikan, sebagian besar wilayah Indonesia kini tengah memasuki musim kemarau dengan dominasi angin monsun Australia yang umumnya bersifat kering dengan kelembapan udara yang kurang, cuaca cenderung cerah dan kurangnya tutupan awan.
Baca juga: Pakar: Lindungi diri dari cuaca panas dengan tetap terhidrasi agar terhindar dari berbagai penyakit
"Pada kondisi ini, intensitas radiasi matahari dapat secara optimal diterima permukaan bumi sehingga meningkatkan panas udara permukaan," paparnya.
Dijelaskan, kondisi Indonesia saat ini tidak termasuk ke dalam kategori gelombang panas.
Disebutkan, pada dasarian III April 2023 atau periode 21-30 April suhu panas lebih dari 35 derajat Celcius melanda beberapa unit kerja BMKG seperti di wilayah Stasiun Meteorologi Kalimantan (Berau) 36,4 derajat celsius, Stasiun Meteorologi Mutiara Sis-Al Jufri (Palu) 36,2 derajat Celsius, Stasiun Meteorologi Pangsuma (Putussibau Selatan, Kapuas Hulu) 35,9 derajat Celcius.
Baca juga: Pengamat sebut paparan suhu tinggi picu risiko kendaraan terbakar
BMKG sebut suhu panas di wilayah Indonesia beberapa hari terakhir fenomena wajar
Sabtu, 6 Mei 2023 6:17 WIB
Pada kondisi ini, intensitas radiasi matahari dapat secara optimal diterima permukaan bumi sehingga meningkatkan panas udara permukaan.