Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan semua komponen yang dibutuhkan mobil listrik ada di dalam negeri, sehingga Indonesia berpeluang besar memiliki ekosistem industri kendaraan masa depan itu.
“Nikel kita punya, tembaga kita memiliki, timah kita memiliki. Semua komponen yang dibutuhkan mobil listrik itu ada di Indonesia,” kata Presiden Jokowi dalam Pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah Tahun 2023, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu.
Karena itu, kata Jokowi, Indonesia ingin membangun ekosistem kendaraan listrik yang besar di dalam negeri. Menurut Jokowi, jika ekosistem itu terwujud, maka Indonesia akan memiliki produk yang sangat dibutuhkan negara-negara lain.
Baca juga: Mobil listrik BMW terjual lebih dari 215.000 pada 2022
“Kita juga harus memiliki produk barang yang negara lain tergantung pada kita, dan mentahnya ada di Indonesia semuanya, yaitu yang sering saya sampaikan EV battery, baterai mobil listrik, yang nantinya ekosistem ini akan jadi besar,” ujar dia.
Saat ini, kata Jokowi, yang dibutuhkan adalah mengintegrasikan hilirisasi industri nikel yang berada di Pulau Sulawesi, dengan industri tembaga di Sumbawa dan Papua, bauksit di Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau.
“Semuanya bisa diintegrasikan jadi barang namanya EV battery dan ekosistem yang lebih besar lagi menjadi mobil listrik yang ke depan semua negara akan membutuhkan,” ujar dia lagi.
Baca juga: Ini dia deretan mobil listrik yang hadir di Indonesia sepanjang 2022
Dengan begitu, Indonesia akan mendapat nilai tambah yang signifikan dari pengolahan sumber daya alam. Indonesia, ditegaskan Jokowi, harus meninggalkan kebiasaan mengekspor bahan alam secara mentah.
“Jangan sampai kita sudah berpuluh-puluh tahun bahkan beratus tahun sejak VOC (masa kolonial), yang diekspor selalu bahan mentah sehingga nilai tambahnya tidak punya,” ujar dia.
Presiden mengatakan hilirisasi sumber daya alam juga menjadi salah satu upaya mengangkat Indonesia menjadi negara maju. Sebuah negara maju, kata Jokowi, biasanya dapat membuat negara-negara lain bergantung pada produk yang dihasilkan oleh negara maju tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi: 60 persen kendaraan listrik di dunia akan bergantung pada baterai RI
“Taiwan dan Korea Selatan kenapa bisa melompat maju, karena memiliki produk yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan besar. Korea Selatan memiliki yang namanya digital component yang semua membutuhkan itu. Taiwan memproduksi chip,” ujar Presiden Jokowi.