Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membentuk unit Bekasi Saber Hoax dengan merumuskan penyusunan pembentukan bersama tim saber provinsi.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskominfosantik Kabupaten Bekasi Rhamdan Nurul Ikhsan di Cikarang, Selasa, mengatakan persoalan penyebarluasan berita hoax atau bohong di wilayahnya menjadi hal yang penting untuk disikapi.
"Terlebih, setahun mendatang merupakan agenda Nasional Pemilu 2024 atau saat ini tahun politik yang sangat rentan dengan hoax," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Diskominfosantik berkolaborasi dengan Jabar Saber Hoax membentuk unit Bekasi Saber Hoax sebagai upaya pencegahan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Karena penyebarluasan hoax itu juga menjadi masalah yang cukup penting, apalagi menjelang tahun politik, sangat rentan isu-isu yang mungkin dimanfaatkan oknum-oknum atau sebagian pihak untuk menyebarkan informasi yang berdampak tidak baik bagi masyarakat," katanya.
Ia dalam waktu dekat melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna menindaklanjuti tahapan pembentukan berikutnya.
"Direncanakan di awal Maret, baru setelah itu langkah selanjutnya kami akan bentuk tim di Diskominfosantik sendiri yang ditugaskan untuk mengelola penanganan berita hoax di Kabupaten Bekasi," katanya.
Pihaknya juga tengah merumuskan tim penanganan berita bohong ini agar bisa berjalan secara efektif dan efisien, termasuk komposisi di dalamnya yang akan melibatkan pihak eksternal atau tidak.
Rhamdan menargetkan pembentukan tim ini terealisasi dalam waktu satu bulan setelah penandatanganan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Dengan berbagai pertimbangan, teknis dan sebagainya yang harus kami tempuh, mudah-mudahan tidak lama, kita juga harus segera meluncurkan Bekasi Saber Hoax," katanya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Data dan Pengembangan Program Jabar Saber Hoax Sandi Ibrahim menjelaskan pembentukan tim ini di Kabupaten Bekasi merupakan upaya melokalisir penyebaran berita bohong di daerah.
"Mendeteksi dengan mengantisipasi secara dini penyebaran hoax, bisa bekerja sama dengan dunia usaha, dunia pendidikan, dan sebagainya," katanya.
Sandi berharap pembentukan Bekasi Saber Hoax ini turut melibatkan unsur pentahelix yang ada di Kabupaten Bekasi.
"Semua daerah, 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, ke depan akan melakukan kerja bersama, baik peningkatan kapasitas SDM dalam pemeriksaan fakta, pelatihan, dan berbagai sosialisasi," ucapnya.
Jabar Saber Hoax dalam waktu dekat juga akan menggelar sosialisasi pemeriksaan fakta di pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bekasi, berkolaborasi dengan Diskominfosantik.
"Kebetulan kami sekarang juga ada sosialisasi pemeriksaan fakta yang sasarannya adalah pondok pesantren dan sekolah di Kabupaten Bekasi," katanya.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Polresta Bandung mulai patroli siber cegah hoaks di medsos
Baca juga: Program "Tular Nalar" ajak berantas hoaks Pemilu 2024