Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Citra Polri seakan runtuh setelah setelah terbongkarnya kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang diotaki oleh mantan Kadiv Propam Irjen Polisi Ferdy Sambo.
Kasus tersebut tidak hanya berbuntut terhadap pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) sejumlah anggota Polri--mulai dari berpangkat tamtama, bintara, hingga perwira tinggi--tetapi juga menyedot perhatian besar masyarakat. Di media sosial pun tidak sedikit warganet (netizen) yang mencibir hingga menghujat korps baju cokelat itu.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun harus berbenah dan untuk mengembalikan citra baik Polri dan kepercayaan masyarakat. Presiden Joko Widodo pun sampai turun tangan dengan mengumpulkan para pejabat Polri se-Indonesia untuk mengingatkan agar gaya hidup anggota kepolisian tidak berlebihan karena bisa menyakiti hati rakyat di masa sulit seperti sekarang ini.
Namun demikian, yang membuat citra Polri menjadi buruk ini akibat ulah sejumlah oknum. Sejatinya masih banyak polisi baik, tidak hanya dalam mengungkap kasus kejahatan tanpa pandang bulu, tetapi juga turut terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan membantu meningkatkan kesejahteraan warga.
Misalnya, para anggota Polri yang bertugas di lingkungan Polres Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat. Tidak hanya tugas utamanya menangkap para penjahat yang meresahkan dan mengancam keselamatan warganya, setiap anggota diwajibkan menyumbangkan sebagian hartanya untuk membantu warga Sukabumi yang sedang kesusahan.
Aksi sosial yang dilakukan anggota Polri yang bertugas di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi ini bertujuan tidak hanya sebatas untuk mengembalikan citra baik polisi di mata masyarakat, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran para anggota Polres Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota tentang pentingnya berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Sembako dan kursi roda
Hampir setiap hari jajaran Polres Sukabumi Kota mulai yang bertugas lingkungan polres, polsek, hingga bhabinkamtibmas blusukan ke berbagai pelosok Kota Sukabumi untuk menyalurkan paket sembako kepada warga kurang beruntung khususnya dari sisi ekonomi, seperti pemulung, penarik ojek, buruh kasar, maupun para korban bencana.
Meskipun terlihat sederhana, aksi sosial yang dilakukan anggota polisi mulai dari pimpinan hingga anak buah, ternyata berkesan bagi masyarakat. Ucapan terima kasih diiringi doa pun terucap dari para penerima manfaat.
Tidak hanya sembako, jajaran Polres Sukabumi Kota pun secara rutin menyalurkan bantuan bagi penyandang disabilitas seperti kursi roda maupun tongkat (alat bantu jalan). Bantuan ini diberikan kepada berbagai lapisan masyarakat baik pensiunan TNI/Polri, lanjut usia (lansia), maupun warga yang tidak bisa membeli alat bantu jalan karena keterbatasan ekonomi.
Bantuan paket sembako dan alat bantu jalan ini merupakan hasil donasi yang dikumpulkan dari anggota Polri yang bertugas di lingkungan polres maupun polsek dan dari anggota Bhayangkari Polres Sukabumi Kota.
Kepedulian lainnya yang ditunjukkan aparat penegak hukum yakni ikut membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. Seperti yang dilakukan jajaran Polsek Citamiang yang turun langsung menyambangi pelaku UMKM di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, yang bergerak di bidang pembuatan minuman suplemen, yakni dengan membantu proses perizinan.
Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Warudoyong juga menyambangi pelaku UMKM pembuatan tahu dan tempe di Kecamatan Warudoyong. Silaturahmi itu dilakukan untuk menampung keluh kesah pelaku usaha rumahan di tengah ancaman resesi ekonomi global serta turut mencarikan solusi agar usaha itu tetap bertahan dan berkembang.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin menyatakan pihaknya rutin mengajak seluruh anggota, tidak hanya saat bertugas tetapi di waktu senggang, bisa memanfaatkan waktu untuk membantu masyarakat dan selalu menyisihkan sebagian hartanya untuk disumbangkan.
Tanpa melihat status
Sebagai pemimpin, Kapolres Sukabumi AKPB Dedy Dharmawansyah menjadi panutan para anak buah. Meskipun menjabat sebagai pimpinan tertinggi di lingkungan Polres Sukabumi, ia tidak segan turun langsung ke berbagai pelosok untuk merespons informasi dari masyarakat.
Seperti aksi mengesankan yang dilakukan pada libur Lebaran 2021, yakni membantu wanita hamil yang terjebak kemacetan di jalur wisata Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, saat perjalanan ke RSUD Palabuhanratu untuk melahirkan.
Ia turun langsung dan mengurai arus lalu lintas yang sedang macet parah untuk memberikan ruang atau jalan kepada kendaraan yang mengangkut wanita hamil itu. Karena aksinya itu, ibu yang hendak melahirkan tersebut bisa datang tepat waktu di rumah sakit sehingga nyawa anak dan ibunya berhasil diselamatkan.
Tidak hanya itu, perwira menengah Polri ini juga membantu wanita yang tengah hamil namun suaminya terjerat kasus kriminal dan terpaksa mendekam di penjara. Tanpa melihat status suaminya sebagai tersangka kasus narkoba, Dedy memberikan bantuan kepada wanita itu, mulai dari biaya kesehatan hingga melahirkan. Bahkan ia pun mengutus anak buahnya agar datang langsung ke kediaman wanita itu untuk memberikan sejumlah uang untuk biaya pengobatan.
Belum lama ini, Dedy yang hendak keluar dari Mapolres Sukabumi menggunakan mobil dinasnya melihat ada kerumunan warga di depan Pengadilan Agama Cibadak, Palabuhanratu. Setelah didekati ternyata ada seorang siswi SMP yang terkapar di pinggir jalan akibat mengalami kecelakaan tunggal terjatuh dari sepeda motor yang dikendarai pelajar itu.
Warga yang hendak mengevakuasi korban ke rumah sakit kesulitan mendapatkan mobil. Saat itu Dedy yang menggunakan mobil dinas tiba di lokasi kecelakaan, kemudian langsung memasukkan korban ke dalam mobil untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.
Kepedulian yang ditunjukkannya ini selain untuk memberikan contoh kepada anggotanya, juga merupakan bentuk kepedulian selalu ingin membantu orang yang sedang dalam kesusahan.
"Saya selalu berpesan kepada anggota agar cepat memberikan respons untuk memberikan bantuan tanpa memandang status orang tersebut," kata Dedy.
Kebaikan yang telah diberikan anggota Polri kepada warga khususnya di wilayah Sukabumi tentunya masih banyak lagi.
Oleh karena itu alangkah bijaknya masyarakat (warganet) tidak memukul rata kelakuan anggota Polri.
Oknum yang telah merusak citra polisi sesungguhnya hanya segelintir, sedangkan polisi baik jauh lebih banyak. Ketulusan para polisi di Sukabumi seharusnya bisa mengubah persepsi masyarakat.