Palangka Raya (ANTARA) - Kesuksesan menggelar Kejuaraan Union Cycliste Internationale Mountain Bike (UCI MTB) Eliminator World Cup 2022 Seri Ke-8 di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, menjadi momentum provinsi ini untuk lebih dikenal dunia.
Agenda bertaraf internasional tersebut mendapat sambutan hangat dan menuai antusiasme masyarakat khususnya di Kalimantan Tengah.
Terpilihnya Palangka Raya maupun Kalimantan Tengah sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara kejuaraan sepeda dunia tersebut, menjadi kebanggaan bagi daerah maupun masyarakat.
Palangka Raya merupakan daerah pertama di Asia Tenggara yang bisa menyelenggarakan kejuaraan sepeda dunia ini bersama dengan negara-negara lainnya di Eropa dan Asia.
Agenda besar ini pun diklaim sebagai momentum bagi Kalimantan Tengah untuk lebih dikenal oleh dunia. Juga menjadi pijakan provinsi untuk 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat' dari terpaan pandemi COVID-19 selama ini.
Event tersebut sebagai penegasan bahwa Indonesia bukan hanya Bali dan Jakarta, namun juga ada Kalimantan Tengah, yang bila mendapat kesempatan maka juga mampu menggelar hajatan berskala internasional. Setelah ajang kejuaraan dunia sepeda tersebut kini dunia luar makin mengenal Palangka Raya.
Baca juga: Dua Atlet Indonesia raih juara di kejuaraan UCI MTB
Pernyataan terkait hal itu juga dilontarkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kala kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.
Masyarakat dunia harus tahu kalau Indonesia itu bukan hanya Bali, bukan hanya Jakarta, tetapi juga Kalimantan Tengah yang mampu menyajikan kegiatan yang terbaik dan luar biasa.
Dilaksanakannya agenda berskala internasional ini harus terus ditingkatkan dan didukung sebagai sarana membuka jendela dunia sekaligus memberitahukan bahwa kondisi di Indonesia termasuk Kalimantan Tengah saat ini sangatlah baik.
"Stabilitas keamanan Indonesia baik, ekonomi baik, politik baik sehingga orang-orang yang datang ke Indonesia akan merasa nyaman," jelas Moeldoko.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali turut mengapresiasi kerja Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran beserta jajaran yang mampu menyelenggarakan kejuaraan sepeda dunia tersebut dengan sangat baik.
"Saya kira, saya belum ketemu ada daerah yang melaksanakan kegiatan internasional dengan swadaya seperti Kalimantan Tengah ini," ucap Zainudin Amali memuji.
Ke depan diharapkan Indonesia menjadi pilihan pertama sebagai penyelenggara agenda-agenda internasional seperti ini. Termasuk, terus mendorong Kalimantan Tengah untuk bisa menjadi tuan rumah dari berbagai agenda internasional lainnya.
Promosi Budaya dan Pariwisata
UCI MTB Eliminator World Cup 2022 Seri Ke-8 di Palangka Raya diikuti oleh 34 atlet sepeda dari berbagai negara, mulai dari Jerman, Hungaria, Prancis, Belgia, Meksiko, Ekuador, Thailand, serta peserta dari negara lain.
Kegiatan ini juga disiarkan secara langsung oleh media dari berbagai negara di penjuru dunia. Liputan media internasional tersebut menjadikan Palangka Raya dan Kalteng mulai dikenal masyarakat internasional. Ini menjadi kesempatan bagus Kalteng untuk lebih mengenalkan segenap potensinya ke penjuru dunia.
Untuk itulah, kejuaraan ini dinilai sebagai sarana strategis bagi Kalimantan Tengah guna menggencarkan promosi daerah, termasuk dalam sektor kebudayaan dan pariwisata sehingga masyarakat mancanegara kian tertarik untuk berkunjung.
Selama perhelatan UCI MTB di Palangka Raya, tampak berbagai rangkaian kegiatan pentas seni dan budaya juga turut menyemarakkan kejuaraan ini, mulai dari tari-tarian hingga pertunjukan musik daerah.
Atlet sepeda asal Jerman Marion Fromberger menyatakan antusias dan senang bisa balapan di Palangka Raya. Bagi dia, Indonesia adalah negara yang luar biasa. Sambutannya masyarakatnya juga begitu hangat, yang menjadikan banyak orang ingin kembali ke daerah ini.
Di sela agenda balapan sepeda, para atlet mancanegara memiliki sejumlah rangkaian kegiatan wisata, di antaranya, melakukan susur Sungai Kahayan, mengunjungi Galeri Dekranasda, serta lainnya.
Adapun saat berada di Central Borneo Souvenir Dekranasda, sejumlah wanita atlet sepeda tampak tertarik untuk ikut mempelajari seni menganyam rotan bersama para perajin.
"Barang-barang ini sangat cantik, masyarakat juga mengerjakannya secara manual dengan tangan (menganyam). Saya bisa melihatnya, mereka memiliki pengalaman selama bertahun-tahun," kata Mariske Strauss atlet asal Afrika Selatan.
Atlet sepeda tersebut mengaku senang karena selain bisa berkompetisi di Palangka Raya, juga bisa melihat langsung pembuatan karya seni dan budaya, serta keramahan dari masyarakat Kalteng.
Ia memuji keahlian para wanita perajin dalam menganyam rotan, yang memiliki banyak pengalaman dalam mengerjakannya sehingga dapat menghasilkan karya seni yang baik.
Kesuksesan Kalteng gelar UCI MTB jadi momentum lebih dikenal dunia
Selasa, 30 Agustus 2022 17:58 WIB
Stabilitas keamanan Indonesia baik, ekonomi baik, politik baik sehingga orang-orang yang datang ke Indonesia akan merasa nyaman.