Jakarta (ANTARA) - Permainan tradisional yang populer di kalangan anak-anak seperti gobak sodor dapat melatih berbagai kecerdasan anak, kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto.
"Kecerdasan fisik, kognitif, kreativitas, sosial emosional, moral, semua terpadu dalam kegiatan bermain bersama," kata Kak Seto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Permainan tradisional termasuk dalam kategori bermain aktif di mana anak-anak bergerak secara aktif.
Baca juga: BPIP: Tumbuhkan kesadaran nilai Pancasila lewat permainan tradisional
Baca juga: Festival permainan tradisional meriahkan Hari Jadi Bekasi
Kak Seto mencontohkan manfaat permainan tradisional untuk mengasah kecerdasan anak. Permainan beregu gobak sodor di lapangan bujur sangkar di mana tiap pemain harus berusaha melewati garis pembatas tanpa tersentuh lawan, misalnya membuat anak belajar mengasah logika karena dia harus memikirkan strategi agar bisa melewati halangan.
Di sisi lain, anak juga harus berpikir kreatif dalam mengatur cara agar bisa mengecoh lawan dan berhasil melewati garis. Kejujuran anak juga diuji lewat permainan tradisional, ketika memang disentuh oleh lawan, anak belajar untuk betul-betul mengaku kalah dan hal itu melatih kecerdasan moral.
"Kalau kalah, tidak boleh ngambek, marah atau baper, itu kecerdasan emosional," kata Kak Seto.
Baca juga: Kebanyakan Anak Indonesia Lupa Permainan Tradisional
Bermain di luar rumah sangat penting untuk anak agar mereka kembali menemukan dunia indah serta menyalurkan energi mereka lewat aktivitas fisik.
Kak Seto menegaskan, bermain adalah hak anak untuk bisa tumbuh dan berkembang secara sehat.
Seto Mulyadi: Permainan tradisional bantu asah kecerdasan anak
Kamis, 25 Agustus 2022 16:44 WIB
Kecerdasan fisik, kognitif, kreativitas, sosial emosional, moral, semua terpadu dalam kegiatan bermain bersama.