Subang (ANTARA) - Panen raya tebu di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami peningkatan hingga 73 persen dari biasa rata-rata panen petani sebanyak 70 ton per hektare, kini 104 ton per hektare, melalui Program Makmur yang digulirkan pemerintah daerah bersama PT Pupuk Kujang.
"Formula pupuk tebu kami buat berdasarkan hasil riset," kata Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi, usai panen raya program Makmur komoditas tebu bersama PT Pupuk Indonesia, Pupuk Kujang, dan ID Food, di Kabupaten Subang, Jabar, Senin.
Ia menyampaikan, PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Pupuk Kujang sedang memperkuat ekosistem petani tebu di Jawa Barat.
Melalui program Makmur, petani tebu ditargetkan bisa meningkatkan keuntungan dan lebih sejahtera.
Maryadi menyampaikan perusahaannya membuat pupuk NPK (Natrium Phospor Kalium) khusus tebu untuk memudahkan petani.
"NPK tebu Kujang memiliki kandungan nitrogen (21) phospor (9) dan kalium (15). Di NPK tersebut, kami juga menambahkan sulfur (S) dan seng (Zn)," katanya.
Menurut dia, formula pupuk tebu dibuat berdasarkan hasil riset, yakni dengan menambahkan sulfur dan seng, tebu bisa tumbuh lebih maksimal, berbatang jangkung hingga rendemen gula menjadi lebih banyak.
Disampaikan, panen tebu melalui program Makmur di Kecamatan Purwadadi, Subang berhasil meningkatkan produktivitas tebu.
Biasanya rata-rata panen petani sebanyak 70 ton per hektare, saat panen raya ini, petani berhasil memanen 104 ton per hektare atau mengalami peningkatan 73 persen.
Ia menyampaikan, melalui program Makmur para petani mendapatkan ekosistem yang dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam berbudi daya.
Melalui program ini, petani mendapatkan akses permodalan, agro input berkualitas, bimbingan teknis serta jaminan off taker dan asuransi.
Panen tebu di Subang meningkat 73 persen melalui program Makmur
Senin, 15 Agustus 2022 16:49 WIB