Sukabumi (Antara Megapolitan) - Minat warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) setiap tahunnya berkurang drastis hingga 50 persen yang disebabkan oleh beberapa faktor.
"Berdasarkan data yang kami miliki, jumlah TKI yang diberangkatkan sejak Januari hingga Februari hanya sekitar 150 orang, jika dibandingkan pada tahun lalu TKI yang diberangkatkan mencapai 351 orang," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Dindin Suwandi di Sukabumi, Selasa.
Menurutnya, faktor yang menjadi penyebab berkurangnya minat warga berangkat untuk menjadi buruh migran ini tidak hanya karena pemerintah pusat melakukan moratorium pemberangkatan TKI ke negara-negara di Timur Tengah, tetapi semakin luasnya lapangan pekerjaan di Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, pemerintah juga hanya memberangkatkan TKI yang bekerja di sektor formal saja. Lanjut dia, banyak warga juga yang memilih bekerja atau membuka usaha sendiri dibandingkan dengan menjadi TKI yang penuh resiko seperti tidak diberikan upah, disiksa, diperkosa dan lain-lain.
Namun, untuk keberangkatan Januari-Februari 2016 ini masih tetap didominasi oleh calon TKI dari sektor informal yang jumlahnya mencapai 123 orang dan sisanya formal. Adapun negara tujuan yakni Brunai Darussalam, Hongkong, Malaysia, Singapura dan Taiwan dan untuk jalur formal saat ini masih ada yang ke Timur Tengah.
"Yang harus diantisipasi adalah adanya warga yang berangkat menjadi TKI dengan melalui jalur ilegal, karena enggan mengurus administrasinya. Maka dari itu, sosialisasi pencegahan pemberangkatan TKI nonprosedural terus kami lakukan khususnya kepada warga di wilayah selatan," tambah Dindin.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat, Jejen Nurjanah mengatakan berkurangnya jumlah TKI yang diberangkatkan melalui jalur resmi karena warga Kabupaten Sukabumi lebih banyak yang memilih bekerja di daerahnya.
Namun demikian, bukan berarti jumlah TKI yang berangkat berkurang, tetapi menurut laporan masih banyak buruh migran yang nekat berangkat melalui jalur ilegal.
Selain itu, moratorium sebenarnya tidak menyelasaikan masalah karena masih banyak ditemukan TKI yang berangkat ke luar negeri tidak melalui jalur resmi.
"Seharusnya ada regulasi yang lebih tepat dari pemerintah, agar warga yang berminat menjadi TKI bisa memilih jalur resmi," katanya.
Minat Warga Sukabumi Menjadi TKI Berkurang Drastis
Rabu, 6 April 2016 9:31 WIB
TKI yang diberangkatkan sejak Januari hingga Februari hanya sekitar 150 orang, jika dibandingkan pada tahun lalu TKI yang diberangkatkan mencapai 351 orang.