"Itulah dasar kami melakukan kunjungan kerja dan studi banding ke Kabupaten Bogor, Alhamdulilah berdasarkan hasil diskusi dan sharing informasi ada beberapa hal yang bisa kami tindak lanjuti dan kami terapkan di Kabupaten Lima Puluh Kota," katanya di Kantor Bupati Bogor di Cibinong, Bogor, Selasa.
Menurut Safaruddin, langkah mempelajari program Pemkab Bogor itu demi menyukseskan program yang sedang dia susun, yakni Program Rumah Tahfiz. Ia ingin mengadopsi beberapa kebijakan dari program Tahfiz Al-Quran di Bogor.
Kebijakan tersebut nantinya akan menjadi landasan bagi pemberlakuan kurikulum keagamaan serta kontrol dan pengawasan pemerintah terhadap pelaksanaan Rumah Tahfiz dan Pondok Pesantren di Kabupaten Lima Puluh Kota.
"Salah satunya kebijakan melalui penerbitan Peraturan Bupati terkait Pembinaan Tahfiz Al-Quran," kata Safaruddin.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin di tempat yang sama menyebutkan bahwa program Tahfiz Al-Quran di Kabupaten Bogor memiliki target mencetak 1.000 hafiz pada periode 2018-2023.
Pada tahun 2021, Pemkab Bogor telah melakukan wisuda terhadap 300 orang peserta Tahfiz Al-Quran, kemudian tahun 2022, sedang berjalan pembinaan untuk 350 peserta Tahfiz Al-Quran. Sedangkan tahun 2023, Pemkab Bogor akan kembali membina 350 orang peserta Tahfiz Al-Quran.
“Kami senantiasa berupaya menciptakan situasi yang kondusif bagi peningkatan syiar dakwah Islam, untuk mendorong terciptanya kesalehan sosial masyarakat serta tercapainya Karsa Bogor Berkeadaban," kata Burhan.
Di samping itu, Burhan mendukung program Rumah Tahfiz yang dilaksanakan oleh Kabupaten Lima Puluh Kota dengan mengajak Pemerintah Kabupaten Bogor untuk saling bersinergi satu sama lain.
“Semoga tujuan mulia mencetak para hafiz dan hafidzah yang kelak menjadi pemimpin yang adil, memakmurkan agama dan menyejahterakan umat dapat sama-sama kita capai,” tuturnya.
