Beijing (ANTARA) - Sejumlah pejabat di Shanghai, China, terkena sanksi dari peringatan hingga pemecatan karena ketidakmampuan mengendalikan penyebarluasan Covid-19 sehingga pandemi masih memunculkan klaster baru dan masyarakat kembali diwajibkan mengikuti tes PCR.
Padahal status Shanghai baru dicabut dari lockdown pada 1 Juni lalu.
Otoritas Kota Shanghai, mengumumkan penyelidikan di pusat karantina terpadu di Hua Ting Hotel & Towers di Distrik Xuhui menemukan bahwa Partai Komunis China (CPC) Komite Distrik Xuhui, pemerintah Distrik Xuhui, Komisi Kesehatan Xuhui, Biro Urusan Sipil Xuhui dan unit lain serta kader terkait telah gagal melaksanakan tanggung jawab pencegahan dan pengendalian epidemi.
Mereka diberi peringatan bahkan sejumlah pejabat dipecat akibat kegagalan mereka.
Akibat kegagalan itu, terjadi celah dalam manajemen kawasan tertutup di Hua Ting Hotel & Towers yang menyebabkan penularan infeksi secara meluas.
Sementara investigasi di panti pijat Red Rose Beauty di Distrik Xuhui yang menemukan tiga pekerja positif sehingga 16 pekerja lainnya dan 481 pengunjung terlacak sebagai kontak dekat pada Kamis (9/6). Panti pijat tersebut ditutup dan pemiliknya diberikan peringatan keras.
Kewajiban bagi masyarakat untuk mengikuti tes PCR akan berlangsung efektif paling tidak hingga 31 Juli, kata Xia Kejia, pejabat yang bertanggung jawab pada satuan tugas tes PCR Kota Shanghai, dikutip media setempat, Minggu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga Shanghai kembali diwajibkan tes PCR, sejumlah pejabat dipecat
Pejabat di Shanghai dipecat karena masih muncul klaster Covid-19
Minggu, 12 Juni 2022 16:22 WIB