Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mendorong para santri di daerah tersebut memiliki kompetensi khusus dalam menghadapi bonus demografi sehingga dapat meningkatkan daya saing.
"Santri harus siap dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi. Kitab-kitab adalah benteng hidup kita untuk bekal, tetapi dalam konteks lain akan ada persaingan yang begitu kuat," kata Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis (TP2S) Kabupaten Bogor, Saepudin "Gus Udin" Muhtar saat mengisi Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1443 Hijriah Nasional di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Kegiatan Pesantren Kilat Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri pada 2022 mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni BPJAMSOSTEK, Kementerian Ketenagakerjaan, DPRD Kota Bogor, Pemkab Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI), Indofood, dan Alfamart.
Selain itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Tata Jabar, Batamindo Investment Cakrawala, Yayasan Kesejahteraan Karyawan dan Pensiunan ANTARA (YKKPA), dan PDAM Tirta Kahuripan.
Baca juga: Bupati Bogor ajak santri berperan aktif tangkal ideologi radikal
Baca juga: Hari Santri Nasional 2021, Bupati bagikan penghargaan "Bogor Bershalawat"
Pada sanlat nasional bertajuk Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri, Gus Udin berpesan kepada para santri agar memiliki kompetensi khusus, sehingga akan cenderung lebih mudah dalam bersaing.
Ia mengaku tidak bisa membayangkan berapa banyaknya jumlah penduduk dunia pada puluhan tahun mendatang, karena saat ini pun jumlah penduduk dunia mencapai 7,7 miliar jiwa, dan di Indonesia 270 juta jiwa.
"Khusus di Kabupaten Bogor saja jumlah penduduknya ada 5,4 juta jiwa. Di Kabupaten Bogor sendiri sekitar 28 persen adalah generasi Z, dan sekitar 27,9 persen adalah generasi milenial," katanya.
Dosen Universitas Djuanda (Unida) Bogor itu menyatakan bahwa proses peningkatan daya saing tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan dan pengetahuan atau wawasan.
"Kondisi dunia ini sudah mengglobal, borderless atau tanpa batas, tidak ada lagi batas antarnegara, artinya persaingan hari ini tidak hanya di level lokal dan nasional tetapi juga di tingkat global," kata Saepudin "Gus Udin" Muhtar.
Baca juga: UU Pesantren diharapkan mudahkan santri akses dunia kerja
Pemkab Bogor dorong para santri miliki kompetensi khusus hadapi bonus demografi
Sabtu, 16 April 2022 17:37 WIB
Santri harus siap dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi