Syahganda dalam rilis yang diterima di Kota Bogor, Jumat, mengatakan, semua elemen bangsa yang konsisten menolak penundaan Pemilu, juga harus berkomitmen dan menyuarakan pandangannya melawan penundaan pemilu.
"Suasana demokrasi kita saat ini masih belum rapih, makanya wacana Puan-Anies harus didorong untuk terus penataan demokrasi, utamanya dalam upaya menyelamatkan kehidupan bangsa dan demokrasi di Indonesia ke depan," ujar Syahganda.
Menurut Syahganda, upaya melawan wacana penundaan pemilu itu bisa dilakukan ke kampus-kampus dan aksi-aksi lain.
Perlawanan gerakan penundaan pemilu ini, kata dia, bahkan bisa diawali dengan daerah yang memberikan kontribusi bagi kemerdekaan dan pembangunan, seperti Yogyakarta.
"Kalau mereka yang secara terang-terangan melanggar konstitusi ingin menunda Pemilu dan berani melakukan gerakan terbuka, maka yang mendukung konstitusi sekaligus ingin menyelamatkan bangsa, juga harus lebih berani terang-terangan menunjukkan sikapnya," ungkapnya.