Paris (Antara Megapolitan) - Pihak berwenang menarik tanda pengenal hampir 70 orang pekerja di dua bandar udara Paris menyusul serangan pada 13 November di ibukota Prancis, kata pemimpin perusahaan, Minggu.
"Lencana merah" diberikan kepada pekerja di daerah aman bandar udara Roissy-Charles de Gaulle dan Orly. Mereka antara lain bekerja sebagai petugas bagasi, pembersih pesawat dan pemasok.
Augustin de Romanet, pemimpin eksekutif Aeroports de Paris (ADP), mengatakan bahwa prefektur -yang mewakili negara- pmeberi lencana melakukan pemeriksaan setelah serangan Paris, yang menewaskan 130 orang tewas dan melukai 350 orang.
"Hampir 70 lencana merah ditarik setelah serangan, terutama untuk perkara radikalisasi," katanya dalam wawancara dengan media Prancis seperti dikutip AFP.
Dia mengatakan sekitar 85.000 orang memiliki lencana merah di dua bandar udara itu, kebanyakan bekerja untuk penerbangan atau untuk "beberapa ratus" sub-kontraktor.
"Untuk memperoleh lencana merah, Anda harus diperiksa oleh polisi, dan jika Anda bekerja untuk sebuah perusahaan yang melakukan pemeriksaan keamanan dalam bagasi penerbangan, Anda perlu tiga pemeriksaan polisi," kata De Romanet.
Penyebaran personil militer di dua bandar udara itu ditingkatkan setelah serangan tersebut, dan petugas paspor memeriksa kartu identitas dari semua orang, yang meninggalkan negara itu, "termasuk penerbangan di zona Schengen", daerah lintas batas Uni Eropa.
Lalu lintas udara turun lima persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata de Romanet.