"Kami tetap siaga meskipun angka kasus positif COVID-19 mulai melandai sampai angka semakin rendah tempat tidur isolasi akan disesuaikan," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, Erna Nuraena kepada ANTARA di Kota Bogor, Sabtu, mengenai penurunan kasus baru COVID-19 daro sebanyak 1.117 orang per hari, kemudian 200 orang per hari kini di telah kisaran 100 orang per hari hingga penetapan penurunan level PPKM tersebut.
Pemerintah Kota Bogor telah membuat surat edaran nomor 440/1284-Huk.HAM mengenai PPKM level 2 sesuai arahan Presiden Republik Indonesia melalui
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus
Disease 2019 Di Wilayah Jawa dan Bali, dan kebijakan nasional lainnya terkait penanganan COVID-19.
Sebagai kesiapan penanganan pasien yang belum sembuh dan antisipasi penyebaran Dinas Kesehatan hingga Sabtu (12/3), kata dia, masih tetap menyiagakan tempat tidur isolasi sebanyak 849, terdiri atas 112 bagi pasien bergejala ringan, 502 bagi pasien bergejala sedang, 156 bagi pasien bergejala berat dan 79 bagi pasien membutuhkan tempat tidur unit gawat darurat (UGD).
Dari 849 tempat tidur isolasi tiga gejala itu, kini terisi 13,7 persen atau 116 tempat tidur isolasi.
Selanjutnya, ada pula tempat tidur isolasi bagi pasien dalam kondisi kritis dengan ketersediaan sebanyak 59 dan terisi sebanyak 39 persen atau 23 tempat tidur.
Total tempat tidur isolasi gejala ringan, sedang, berat hingga kritis sebanyak 908 dan terisi 15,3 persen atau 139.
Menurutnya, kesiagaan itu masih penting karena pada PPKM level 2 dengan segala pelonggaran aktivitas masyarakat, kemungkinan peningkatan kasus perlu diantisipasi.
Terlebih, per hari ini total pasien COVID-19 sepanjang dua tahun pandemi sebanyak 58.035 orang dan angka pasien sembuh terus meningkat, saat ini berjumlah 53.051 orang.
Dari jumlah itu, menyisakan 4.447 orang pasien masih dalam kondisi sakit, didominasi bergejala ringan sehingga tidak dirawat di rumah sakit. Kemudian disusul bergejala sedang, berat dan beberapa yang kritis.
"Angka kesembuhan naik dan pasien rata-rata bergejala ringan, tempat tidur yang terisi hanya belasan persen, tapi kami dari pihak yang konsentrasi terhadap penanganan perlu mengantisipasi," katanya.