Karawang (Antara Megapolitan) - Dua pasangan calon bupati/wakil bupati Karawang dari jalur perseorangan mendesak agar aparat kepolisian setempat merespon isu bagi-bagi uang yang bisa mempengaruhi pemilih menjelang Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Karawang, Jabar, 9 Desember 2015.
"Aparat penegak hukum harus aktif merespon isu bagi-bagi uang yang dilakukan tim pemenangan pasangan calon menjelang hari pencoblosan. Jangan menunggu laporan," kata calon wakil bupati Asep Agustian yang mendampingi calon bupati Nanan Taryana pada Pilkada Karawang, Senin.
Ia mengaku sudah mendengar ada utusan tim pemenangan pasangan calon bupati/wakil bupati tertentu yang sudah mulai melakukan aksi bagi-bagi uang ke masyarakat.
Di antara tujuan bagi-bagi uang tersebut ialah untuk mempengaruhi masyarakat agar mencoblos pasangan calon bupati/wakil bupati tertentu pada Pilkada Karawang.
Aksi bagi-bagi uang dilakukan dengan cara meminta nomor Kartu Tanda Penduduk milik masyarakat, dengan diberi imbalan uang antara Rp50 ribu sampai Rp100 ribu.
Asep Agustian yang maju pada Pilkada Karawang melalui jalur perseorangan mendesak agar kepolisian aktif dalam merespon isu bagi-bagi uang yang kini sudah mulai terdengar.
"Polisi harus turun ke lapangan, dan jika memang ditemukan harus bisa menangkap pelakunya," kata dia.
Sementara itu, tim pemenangan pasangan calon bupati Karawang Nace Permana/Yenih menyiapkan pendukung untuk mengawasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan politik uang menjelang hari pencoblosan Pilkada Karawang.
Yusuf Nurwenda, Ketua Tim Pemenangan Tim Nace/Yenih, mengatakan, menjelang hari pencoblosan seperti saat ini rawan kecurangan, khususnya politik uang.
Karena itu, pihaknya menyebar ribuan pendukungnya ke seluruh kecamatan sekitar Karawang, bertugas mengawasi kemungkinan terjadinya kecurangan menjelang hari pencoblosan.
"Jika pendukung kami menemukan adanya tim pasangan calon yang bermain politik uang, sudah diintruksikan agar langsung dilaporkan ke aparat kepolisian karena itu bagian dari tindak pidana," kata dia.
Sementara itu, Kapolres Karawang AKBP Andi Mochammad Dicky Pastika Gading mengaku belum mengetahui berkembangnya isu bagi-bagi uang dua hari menjelang pencoblosan.
Ia menyatakan, kalau praktik politik uang itu akan sulit dilacak, karena cukup sulit untuk membuktikannya.
Meski demikian, Dicky mengaku siap mengerahkan personelnya untuk menindak pelaku praktik politik uang pada Pilkada Karawang. Bahkan pihaknya siap memprosesnya.
"Serangan fajar (bagi-bagi uang jelang hari pencoblosan). Apa masih musim? Saya kira masyarakat Karawang sudah cerdas. Dan hingga kini belum ada laporan terkait adanya politik uang," kata kapolres.
Polres Karawang Diminta Respon Isu Politik Uang
Senin, 7 Desember 2015 21:37 WIB
Polisi harus turun ke lapangan, dan jika memang ditemukan harus bisa menangkap pelakunya.