Langsa, Aceh (Antara Megapolitan) - Dua santri Pondok Pesantren Dayah Amal, Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur berhasil menciptakan pesawat remote kontrol aeromodelling yang diberi nama F22. Dua santri itu bernama Fauzan Ikbar (20) dan Akmal (18).
Fauzan mengatakan, pesawat F22 yang diciptakan itu jarak tempuh terbangnya bisa mencapai hingga satu kilometer. Pesawat yang berbahan bakar aki itu diterbangkan dengan menggunakan remote kontrol.
Ia membuat pesawat itu bersama adiknya, Akmal. Dua santi itu sehari-hari menghabiskan waktu di komplek pondok pesantren, untuk menimba ilmu agama. Hanya dalam waktu luang, mereka berdua menyalurkan hobinya, merakit pesawat remote kontrol.
Untuk membuat pesawat tersebut, Fauzan mengaku harus merogoh koceknya sekitar Rp5 juta sampai Rp6 juta per unit. Bahan baku yang digunakan untuk membuat pesawat jenis itu cukup sederhana.
Bahan bakunya bisa diperoleh dari jenis mainan anak-anak seperti dinamo, baling-baling, dan gabus untuk badan pesawat. Hanya peralatan untuk remotenya bahan baku yang dinilai mahal.
"Beberapa kali gagal saat diuji coba, ada kerusakan sistem dan alat yang ada di dalam pesawat, tapi saya tetap semangat hingga pesawat bisa terbang," jelas Fauzan, Minggu.
Hasil kerja kerasnya ini pun sudah bisa dibuktikan di berbagai even lokal seperti dipamerkan di Lapangan Peureulak saat HUT Kemerdekaan RI.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Muslim SHI MM, mengatakan, kreatifitas anak bangsa harus diberi apresiasi. Sebab sudah berhasil menciptakan pesawat remote kontrol yang bisa diterbangkan.
"Kita harus mendukungnya sepenuh hati demi terwujud cita-cita generasi penerus bangsa di bidang teknologi," ujar Muslim.