Jakarta, 16/5 (ANTARA) - Universitas Pancasila menyatakan akan terus meningkatkan kualitas pendidikannya dengan menjalin kerja sama dengan universitas yang berada di Jerman.
"Sebagai langkah awal saat ini kami menerima bantuan peralatan peralatan laboratorium farmasi berupa High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dari Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) Jerman," kata Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Wahono Sumaryono, di Jakarta, usai penyerahan bantuan HPLC di Jakarta, Rabu.
Penyerahan bantuan alat HPLC tersebut di hadiri oleh Councellor Science,Technology and Environment of German Embassy Jakarta Dr. Michael Rottmann, Direktur DAAD Irene Jansen, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno, dan sejumlah dosen.
Langkah selanjutnya ujar Wahono pihaknya berharap adanya penelitian bersama, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta profesor tamu untuk memberikan kuliah umum yang diberikan oleh pembicara yang kompeten dan profesional dalam bidang kimia analisis.
"Tentunya kita ingin kualitas pendidikan bisa meningkat dan sejajar dengan negara-negara maju," harapnya.
Pihaknya juga terus meningkatkan peluang para dosen dan mahasiswa di Indonesia khususnya civitas akademika di lingkungan Universitas Pancasila untuk mendapatkan beasiswa studi lanjut atau training ke Jerman melalui DAAD.
Dikatakannya pihaknya sedang merintis untuk meluaskan kerja sama pendidikan dengan perguran tinggi di Jerman sehingga bisa tercipta kerjasama pendidikan dengan terwujudnya "double degree" antara Universitas Pancasila dengan universitas di Jerman.
Wahono juga berharap dengan peralatan bantuan dari DAAD Jerman tersebut ini akan meningkatkan kemampuan analisa kimia mahasiswa Universitas Pancasila baik secara kualitatif maupun kuantitas.
Menurut dia alat tersebut merupakan yang keempat dimiliki kampus yang terletak di Jalan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan tersebut.
Ia mengatakan pihaknya selalu menjalin kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi dengan institusi Jerman melalui intermediasi kedutaan besar Jerman di Jakarta.
Wahono mengatakan sebagai perguruan tinggi mempunyai kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk itu diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
"Dalam penelitian tentang kimia diperlukan peralatan modern HPLC Knauer Smartline UV Detector S2600 tersebut," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan sebagai institusi penerima, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila berkewajiban "sharing", sebnanyak 30 persen dari harga alat, sedangkan DAAD menanggung 70 persen.
"Alat HPLC yang dihibahkan bernilai lebih dari Rp411 juta. Nilai tersebut sudah termasuk biaya pengiriman, pemasangan dan lainnya," katanya.
Ia berharap alat tersebut mampu mendukung peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa dalam penelitian analisis bahan-bahan kimia farmasi yang berguna bagi masyarakat.
Sementara itu Direktur DAAD Irene Jansen mengatakan pemberian bantuan alat tersebut merupakan wujud kebijakan DAAD untuk mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia melalui alumni DAAD yang berprofesi sebagai dosen.
"Bantuan tersebut sebagai perwujudan rasa syukur dan penghargaan yang tinggi terhadap Fakultas Farmasi Universitas Pancasila," ujarnya.
Feru Lantara
Universitas Pancasila Kerjasama Dengan Jerman
Rabu, 16 Mei 2012 16:44 WIB
Universitas-Pancasila-Kerjasama-Dengan-Jerman