Bogor, (Antara Megapolitan) - Kader Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) dituntut untuk mengembangkan jiwa wirausaha, agar tercipta lebih banyak lagi wirausahawan muda Muslim yang dapat berkontribusi dalam membangun ekonomi kerakyatan.
"Kader KMNU harus dapat menempatkan diri sebagai pejuang muda sebagaimana perjuangan para Kyai NU dulunya dalam meraih kemerdekaan. Bangkitkan jiwa wirausahawan muda, yang dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan," kata Pembina KMNU IPB Jaenal Effendi, dalam acara pembukaan "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015" di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Jaenal mengatakan, sebagai Ketua Pokja Kementerian Pemuda dan Olah Raga, pihaknya mendorong agar kader-kader KMNU terus berkembang mampu meneladani semangat juang para pendiri NU dengan berkiprah di bidang masing-masing.
Perjuangan tersebut tidak harus mengangkat senjata merebut kemerdekaan, tetapi dengan kemampuan diri, berinovasi, menciptakan teknologi, dapat membebaskan bangsa dari ketergantungan terhadap impor. Termasuk menumbuhkan jiwa wirausaha.
"Semakin banyak wirausahawan muda, perekonomian yang berkelanjutan akan cepat terwujud," katanya.
Menurut Jaenal, kegiatan "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad (NU-Santara) 2015" sangat tepat diselenggarakan di bulan Oktober yang banyak momen penting diantaranya Sumpah Pemuda yang dapat diteladani oleh para Kader KMNU untuk meresapi makna perjuangan para pemuda terdahulunya.
"Semangat para Kyai NU terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan harus terus dilanjutkan oleh generasi berikutnya. NU telah memegang saham terbesar di NKRI. Sangat disayangkan jika para santri tidak meniru atau mengimbangi penjuangan mereka terdahulu," katanya.
Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono mengapresiasi penyelenggaraan NU-Santara sebagai komponen selain untuk menjalin silaturahim juga untuk menggelorakan semangat nusantara.
Ia mengatakan, saat ini negara sedang dihadapkan pada tantangan yang luar biasa baik perubahan iklim dengan kemarau yang cukup panjang, sehingga mengganggu sentra produksi pangan.
"Ini adalah tantangan, satu hal yang paling kritikal saat ini adalah ketersediaan air. Dan masalah air ada pertanian yang urutannya ketahanan pangan," kata dia.
Yonny menegaskan, Pertanian (pangan) adalah masalah hidup mati seperti yang disampaikan oleh Ir Soekarno saat meresmikan berdirinya IPB.
Ambil peran
"KMNU harus mengambil peran itu dengan sumbangsih ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa mensejahterakan bangsa," katanya.
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) menggelar "Nahdlatul Ulama Science and Cultural Art Olympiad" (NU-Santara) di kampus IPB, 16-18 Oktober 2015. Acara ini dalam rangka menguatkan semangat dan militansi kader mahasiswa melalui Pelatihan ke-NU-an dan Ke-KMNU-an.
Panitia kegiatan tersebut, Irfan Sofyan mengatakan, guna memeriahkan acara NU-Santara 2015 itu, KMNU juga mengadakan pelatihan ke-NU-an dan ke-KMNU-an. Pelatihan diikuti oleh kader-kader KMNU dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia, yakni UI, IPB, STAN, Unila, Unpad, ITB, UNY, UGM, Undip, UPI, UII, dan IIUM.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para kader KMNU mulai dari sejarah kenapa berdirinya NU, makna logo NU, dan KMNU, Kengapa namanya NU, kenapa kita harus ber-NU," katanya.
Selain itu, pelatihan juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana strategi ulama-ulama jaman dulu dalam membuat serta mengembangkan organisasi NU ini, sehingga organisasi ini begitu cepat menyebar dan diterima di tengah-tengah masyarakat dengan baik.
Hal penting lainnya yang diharapkan juga bisa didapat dari pelatihan tersebut adalah untuk memberikan motivasi kepada kader KMNU, agar mereka merasa bangga dengan ke-NU-annya.
"Sehingga hati mereka tergerakkan dan lebih semangat lagi dalam meneladani dan meneruskan prinsip dakwah yang diajarkan para ulama NU yang Tawazun, Tasamuh, Tawassut, serta Amar Ma`ruf Nahi Mungkar dalam menyebarkan agama Islam di kampusnya masing-masing," katanya.
Para pembicara yang akan memberikan materi adalah Ahmad Nur Shobah (Dewan Pertimbangan KMNU), dan Muhammad Zimamul Adli (Presidium Nasional I).
Melalui acara ini, para kader KMNU juga disuguhi beberapa "Mutiara Hikmah" dari para pendiri NU, supaya kader KMNU benar-benar bisa semangat dan ikhlas dalam menjaga NU.
Beberapa mutiara hikmah dari para pendiri NU itu seperti: "Siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, Siapa yang menjadi santriku saya doakan khusnul Khotimah beserta keluarganya". (KH Hasyim Asya`ari).
Kemudian : "Jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU. Yakinlah!, Kalau sampai tidak makan, komplainlah aku jika aku masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati maka tagihlah kebatu nisanku". (KH Ridwan Abdullah).
Selanjutnya juga: "Barang siapa yang menolong NU, maka hidup beruntung di dunia dan di akhirat". (Kiai Hasan Genggong).
Kader KMNU Dituntut Kembangkan Jiwa Wirausahawan Muda
Jumat, 16 Oktober 2015 21:43 WIB
Semakin banyak wirausahawan muda, perekonomian yang berkelanjutan akan cepat terwujud.